Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benda Mencurigakan Ditemukan di Lapas Kelas IIA Tangerang, Polisi Sebut Bukan Bom

Kompas.com - 29/06/2022, 22:17 WIB
Muhammad Naufal,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Benda mencurigakan yang ditemukan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Wanita Kelas II A Tangerang, Kota Tangerang, pada Rabu (29/6/2022), disebut bukan sebuah bom.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) sebelumnya mengonfirmasi soal penemuan benda mencurigakan di Lapas Wanita Kelas IIA Tangerang.

"Bukan, dipastikan itu (benda mencurigakan di Lapas Wanita Kelas IIA Tangerang) bukan bom," sebut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombespol Endra Zulpan, melalui pesan singkat, Rabu.

Sementara itu, berdasarkan pantauan Kompas.com sekitar pukul 21.30 WIB, belasan mobil kepolisian keluar dari area Lapas Wanita Kelas II A Tangerang.

Mobil pertama yang keluar dari lapas itu merupakan mobil Satlantas.

Baca juga: Benda Mencurigakan Ditemukan di Lapas Wanita Kelas II A Tangerang

Kemudian, mobil Kapolres Metro Tangerang Kota Kombes Pol Zain Dwi Nugroho menyusul di belakangnya.

Dalam kesempatan itu, ia tidak menghentikan laju kendaraannya saat dimintai tanggapan soal penemuan benda mencurigakan tersebut.

Usai mobil Zain lewat, di belakangnya menyusul mobil Korps Brimob dan beberapa mobil Satuan Gegana Polri.

Saat dikonfirmasi, Zain enggan untuk berkomentar.

Menurut dia, informasi soal penemuan benda mencurigakan itu bisa langsung ditanyakan ke Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

"Bisa langsung ditanyakan ke Pak Kabid ya. Ke sana saja, tadi petunjuk beliau (Zulpan) seperti itu. Sementara biar satu pintu semuanya," ucapnya kepada Kompas.com, Rabu malam.

Baca juga: Benda Mencurigakan Ditemukan di Lapas Kelas IIA Tangerang, Mobil Brimob hingga Gegana Keluar dari Lokasi

Kepala Bagian Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham Rika Aprianti berujar, kepolisian kini sedang mendalami soal penemuan benda mencurigakan tersebut.

"Betul (penemuan benda mencurigakan) hari ini," ungkapnya melalui sambungan telepon, Rabu malam.

"Saat ini sedang dilakukan pendalaman oleh Polres Metro Tangerang Kota," sambung dia.

Menurut Rika, Kepala Lapas Kelas II A langsung berkoordinasi dengan kepolisian seusai menemukan benda mencurigakan itu.

"Bu Kalapas Kelas II A tangerang sudah langsung berkoordinasi dengan Polres Metro Tangerang Kota dan sedang dilakukan pendalaman oleh polisi," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Rika enggan mengungkap soal jenis dari benda yang mencurigakan tersebut.

Baca juga: Polda Metro: Ada Unsur Pidana dalam Unggahan Meme Patung Buddha oleh Roy Suryo

Ia juga masih enggan mengungkap bentuk dari benda mencurigakan itu.

"Itu nanti di kepolisian saja ya. Yang pasti kalapas sudah ke polisi. Karena memang kepolisian yang berwenang memberi keterangan," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com