Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Blak-blakan Holywings soal Promosi Miras Berbau SARA, Manajemen Mengaku Kecolongan

Kompas.com - 30/06/2022, 08:57 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Manajemen Holywings blak-blakan kepada angggota DPRD DKI Jakarta soal promosi minuman keras bermuatan SARA yang berujung pada kasus pidana.

Hal itu disampaikan General Manager Holywings Yuli Setiawan dalam rapat bersama Komisi B DPRD DKI Jakarta di Gedung DPRD DKI, Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Yuli mengatakan, metode promosi minuman beralkohol untuk pengunjung dengan nama tertentu telah lama digunakan.

Baca juga: Saat Promosi Miras Jadi Bumerang bagi Holywings, Outlet di Jabotabek Ditutup Pemda Satu Per Satu

Namun, promosi minuman beralkohol untuk pengunjung dengan nama Muhammad dan Maria baru diterapkan belakangan ini dan langsung menarik perhatian banyak pihak hingga menjadi polemik.

"Promo tersebut adalah promo reguler yang telah berjalan tiga bulan, dan satu minggu sekali (diganti) nama-namanya," kata Yuli di ruang sidang Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (29/6/2022).

Sudah ada beberapa nama yang digunakan untuk sasaran promosi minuman beralkohol di Holywings.

Beberapa di antaranya adalah Firman dan Feni, Daniel dan Dewi, Tomi dan Talia, Andreas dan Amanda, serta William dan Widya. Meski begitu, tidak pernah ada masalah selama promo tersebut diterapkan selama ini.

"Promo sebelumnya itu tidak ada masalah dengan nama-nama itu," kata Yuli.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Manajer Sebut Bisnis Holywings Tumbang | Tanggapan Manajemen Holywings Setelah Penyegelan

Pihak manajemen seketika kaget melihat respon masyarakat setelah nama Muhammad dan Maria digunakan untuk promosi minuman beralkohol tersebut.

"Manajemen langsung minta takedown posting-an," ucap Yuli.

"Kami jujur, dalam hal ini kami kecolongan dengan tim marketing yang sudah ditetapkan sebagai tersangka, dan jujur Holywings juga menjadi korban dengan ulah mereka," ungkap dia.

 

Dicibir anggota dewan

Pengakuan Yuli mengundang komentar pedas para anggota Dewan yang hadir di rapat tersebut.

Nur Afni Sajim menyentil manajemen dengan kalimat pertanyaan, "Bapak sehat jasmani rohani?".

Anggota Fraksi Demokrat ini geram mendengar alasan manajemen yang mengaku tidak tahu atas promo yang dinilai bermuatan unsur SARA itu.

Baca juga: Saat Manajemen Holywings Dicecar Habis Anggota Dewan Setelah Jelaskan Kronologi Konten Promosi Bernada SARA...

 

"Kok bisa kepikiran?" ucap dia.

Beda halnya dengan Manuara Siahaan yang menilai alasan manajemen justru memperlihatkan kebohongan.

"Bagaimana Bapak mengatakan sudah berulang-ulang menggunakan promosi nama itu, tiba-tiba Bapak berkelit soal penggunaan Muhammad dan Maria jadi tidak tahu, sesuatu yang tidak lazim," kata Manuara.

Politikus PDI-P ini meminta agar pihak manajemen tidak membuat pembelaan palsu dan mengorbankan tim kreatif mereka.

"Enggak usahlah gitu, minta maaf saja. Enggak usah membela diri bilang tim kreatif dikasih sanksi," kata Manuara.

Menurut Manuara, pembelaan manajemen berbanding terbalik dengan pengakuan sebelumnya. Sebab, Yuli dengan percaya diri menyebutkan promosi menggunakan nama orang sudah lama dilakukan.

"Karena Bapak sudah mengaku ada 10 gambar Bapak tunjukkan sudah biasa menggunakan nama ini, tiba-tiba ketika nama Muhammad dan Maria jadi tidak tahu," kata Manuara.

Baca juga: Tanda Tanya Dalih Manajemen Holywings Soal Promosi Miras Bernada SARA

 

"Kita bukan orang-orang bodoh yang bisa melihat kata-kata Anda ini," ucap Manuara sambil menatap GM Holywings.

Setelah perdebatan masalah Holywings, DPRD DKI sepakat akan melakukan pendalaman terkait kasus yang memantik pencopotan izin operasional 12 outlet Holywings itu.

Pimpinan sidang yang diganti oleh Sekretaris Komisi B Pandapotan Sinaga bersepakat akan melanjutkan rapat tersebut dengan jumlah peserta sidang dari pihak-pihak terkait pencabutan izin Holywings.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Pelanggan Minimarket: Ada atau Enggak Ada Jukir, Tak Bisa Jamin Kendaraan Aman

Megapolitan
4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

4 Bocah Laki-laki di Cengkareng Dilecehkan Seorang Pria di Area Masjid

Megapolitan
KPU DKI Bakal 'Jemput Bola' untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

KPU DKI Bakal "Jemput Bola" untuk Tutupi Kekurangan Anggota PPS di Pilkada 2024

Megapolitan
Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Sudirman Said Bakal Maju Jadi Cagub Independen Pilkada DKI, Berpasangan dengan Abdullah Mansuri

Megapolitan
Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Sempat Masuk ke Rumah Korban

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Kondisi Terkini TKP Pengendara Motor Tewas Ditabrak Angkot, Lalu Lintas Berjalan Normal

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

KPU DKI Jakarta Terima Konsultasi 3 Bacagub Jalur Independen, Siapa Saja?

Megapolitan
Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Bakal Maju di Pilkada Depok, Imam Budi Hartono Klaim Punya Elektabilitas Besar

Megapolitan
Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Seorang Pria Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar

Megapolitan
74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

74 Kelurahan di Jakarta Masih Kekurangan Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Denda Rp 500.000 Untuk Pembuang Sampah di TPS Lokbin Pasar Minggu Belum Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com