Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terowongan Kendal Diserbu Remaja Citayam, Pengamat Ungkap Pemicunya

Kompas.com - 03/07/2022, 17:15 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Terowongan Kendal di Dukuh Atas, Menteng, Jakarta Pusat, mendadak menjadi lokasi favorit para remaja, khususnya bagi remaja dari pinggiran kota sekitar Depok hingga Citayam.

Remaja ini menyerbu Terowongan Kendal dengan berbagai macam tujuan.

Mayoritas dari mereka asyik mengambil foto dan video di terowongan yang terletak di stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) itu dengan pakaian yang necis.

Tanpa ragu, sekumpulan remaja itu memadupadan warna pakaian masing-masing. Mulai dari topi, tas, baju, hingga sepatu yang tampak serasi.

Tak sekedar berlenggak-lenggok, ada pula dari mereka memanfaatkan ruang publik itu untuk sarana berekspresi, salah satunya untuk bermain sekaligus latihan skateboard atau syuting video promosi.

Baca juga: Terowongan Kendal Mendadak Tenar, Pengamat: Ada Citayam Rasa Jaksel

Pengamat perkotaan dari Universitas Trisakti, Yayat Supriatna, berpandangan Terowongan Kendal yang diserbu remaja pinggiran kota itu dipicu oleh minimnya ruang publik di tempat tinggalnya.

"Mereka butuh bermain, status, serta ruang aktivitas. Jadi itu fenomena yang wajar karena adanya dinamika apalagi yang berhubungan dengan status (sosial)," ujar Yayat kepada Kompas.com, Minggu (3/7/2022).

Yayat menjelaskan wilayah Depok-Citayam itu ibarat wilayah rural-urban, yaitu kawasan transisi yang menyinggung sedikit wilayah perkotaan tetapi belum menjadi kota.

Sementara itu, Terowongan Kendal yang berada di wilayah sekitar Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas dinilai menjadi simbol status poin utama kota Jakarta.

Terlebih, wilayah tersebut langsung menuju ke jantung kota, salah satunya Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

Baca juga: Sekelompok Anak Muda Manfaatkan Terowongan Kendal untuk Syuting Video Promosi Kafe

Dari titik itu juga, remaja tersebut bisa langsung menuju Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Pinisi atau pun Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat, yang menjadi ikon Ibu Kota.

"Pasti mereka membawa handphone. Mereka bisa berfoto di Stasiun Dukuh Atas, lalu bisa juga di Hotel Indonesia dan lainnya," tutur Yayat.

Bagi remaja tersebut, tutur Yayat, dalam konteks media sosial, itu akan berdampak luar biasa bagi status sosialnya setiap kali mereka mengunggah konten.

"Jadi, akan terasa anak kota dan modernnya. Sementara, rasa itu tidak ada di Citayam Depok atau di Bojong Gede. Mereka kekurangan ruang ekspresi," ujar Yayat.

Di samping itu, dalam konteks informasi dan teknologi, sebagian besar remaja juga sudah berada pada level mapan. Artinya, mereka bakal merasa dituntut untuk memiliki ruang yang sama di media sosial.

Baca juga: Tak Hanya Hits Buat Foto-foto, Terowongan Kendal Juga Jadi Tempat Buat Latihan Skateboard

"Kalau mereka posting (mengunggah sesuatu) sedang berada di sungai, ah itu tidak punya nilai," kata Yayat.

Lebih jauh Yayat menjelaskan fenomena tersebut terjadi akibat adanya demonstration effect atau adanya hasrat meniru.

Demonstration effect adalah efek peniruan yang dilakukan oleh masyarakat dalam mengkonsumsi sebuah barang atau produk tertentu karena terpengaruh oleh pola konsumsi masyarakat.

Namun, kata dia, yang menjadi masalahnya wilayah seperti Citayam atau Depok belum mendukung tuntutan remaja itu sehingga mereka menyerbu Terowongan Kendal yang kini fenomenal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com