Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanda Sapi Sehat, Hewan Kurban di Tanjung Priok Diberi Pita Warna-warni

Kompas.com - 05/07/2022, 05:52 WIB
Larissa Huda

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah satu lapak hewan kurban di Sungai Bambu, Tanjung Priok, Jakarta Utara menyediakan sapi kurban sehat bersertifikat.

Tak hanya itu, sapi yang dijual di lapak tersebut juga diberikan hiasan pita untuk menarik pembeli.

Sebelum dijual, sapi di lapak milik Kastono dirias sedemikian rupa agar pembeli merasa puas.

Hal ini diakui salah satu pembeli sapi yang merasa puas dengan adanya jaminan sapi sehat karena sudah melalui proses seleksi.

Baca juga: Tembok Toko di Cakung Roboh, Akses Jalan 300 Kepala Keluarga Terputus

"Saya membeli di sini sudah ada sertifikat semua, sehat semua. Jadi, tinggal memilih mana yang suka dan cocok, ambil deh," kata Herman, warga Jalan Swasembada, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (4/7/2022),  dikutip dari Antara.

Herman menilai upaya yang dilakukan Kastono menjawab kekhawatiran terhadap PMK tahun ini yang betul-betul memuncak, padahal tidak semua hewan kurban yang dijual di Indonesia, khususnya Jakarta, terpapar PMK.

"Di sini punya inovasi guna meyakinkan kaum Muslimin yang akan berkurban, jadi jangan khawatir. Karena PMK pasti ada, tapi pedagang yang menyiapkan hewan kurban betul-betul sehat," kata Herman.

Kastono menjaga betul hewan ternak yang disiapkan di lapak penjualan untuk hari raya kurban pada 2022 ini betul-betul sehat demi menjaga kepercayaan dari pembeli.

"Jadi sebelum diambil pembeli, kami salon dulu supaya cerah. Terus disikat-sikat punggungnya," kata Kastono.

Tak hanya sampai di situ, sapi yang sudah dibersihkan kemudian diberi pita supaya tambah cantik.

Jadi setelah menyepakati harga jual sapi dengan pembeli, hewan ternak langsung dibersihkan dan dimandikan oleh Kastono.

Baca juga: Ketika Kapolda Metro Bangun Ring Tinju untuk Kompetisi: Ini Perintah Emak-emak Tanah Abang...

Hewan ternak itu disemprot menggunakan cairan sabun yang dialirkan dari kompresor bertekanan tinggi, mirip seperti alat cuci kendaraan bermotor.

"Supaya sapi tambah cantik dan cerah (glowing). Supaya bersih kami salonkan itu (hewan kurban), kami hias supaya menarik. Jadi hewan kurban sehat," kata Kastono.

Sabun yang digunakan hanya sabun cair biasa untuk mencuci piring. Dengan harapan bakteri maupun virus yang menempel akan mati jika disemprot cairan sabun itu.

Kastono mengatakan jasa mencuci hewan ternak itu diberikan secara gratis, sebagai bentuk layanan khusus untuk meyakinkan pembeli saja.

Herman mengaku setiap tahun membeli sapi dari lapak milik Kastono selalu dilayani dengan baik, sehingga dia pun berlangganan.

"Saya setiap tahun langganan dengan Kastono. Jadi saya percaya dengan kualitas hewan kurbannya," kata Herman.

Harga sapi yang dijual dengan kisaran antara Rp 20 juta sampai Rp 35 juta, tergantung jenis dan ukuran. Sapi yang dijual Kastono berasal dari Jawa Tengah.

"Tahun ini saya sekeluarga ambil satu sapi. Jadi ini yang monster saya ambil dengan harga Rp29 juta," kata Herman.

Baca juga: Kata Wagub DKI Jakarta, Ini Penyebab Dukuh Atas Dipadati Remaja Citayam hingga Bojonggede dan Sekitarnya

Herman berpesan agar jangan takut dengan wabah, karena yang paling penting niat berkurban dilaksanakan dengan teliti, seperti mengecek kondisi sapi sebelum membeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com