Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditlantas Polda Metro Jaya dan Dishub DKI Bangun Posko di 3 Titik Kemacetan di Jakarta

Kompas.com - 06/07/2022, 18:14 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya sudah memetakan titik-titik rawan macet di wilayah DKI Jakarta.

Wadirlantas Polda Metro Jaya AKBP Rusdy Pramana mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan rapat dengan pihak Dinas Perhubungan DKI Jakarta dan mengidentifikasi titik-titik kemacetan di Ibu Kota.

"Kami sudah koordinasi dengan para Kasat Lantas Polres-Polres dan Sudin Perhubungan masing-masing wilayah di Jakarta," ujar Rusdy dalam keterangannya, Rabu (6/7/2022).

Baca juga: Polantas dan Dishub DKI Mulai Derek Mobil Parkir Sembarangan di Senopati-Gunawarman

"Sudah diidentifikasi beberapa daerah rawan macet, di antaranya Jalan Gunawarman, Senopati, dan Suryo," sambung dia.

Saat ini, lanjut Rusdy, kepolisian dan Dinas Perhubungan DKI sudah mulai membangun posko lalu lintas di tiga kawasan jalan tersebut.

Dengan begitu, petugas akan bersiaga mengatur arus lalu lintas dan menindak kendaraan yang parkir sembarangan.

"Hari ini didirikan pos bersama dengan rekan-rekan dari Dishub pada kawasan dimaksud," kata Rusdy.

Langkah-langkah tersebut diambil setelah Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran menyoroti kemacetan yang kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Jakarta.

Baca juga: Parkir Liar Kerap Bikin Macet, Polisi Akan Tindak Tegas Siapa Pun Pelanggarnya

Dia pun memerintahkan jajaran Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya untuk segera memetakan ulang titik-titik kemacetan di Jakarta.

"Kemacetan kemacetan itu Pak Rusdi, tolong diidentifikasi. Jadi cari di mana titik-titik yang selalu macet, tetapi dianggap menjadi sebuah kebiasaan," ujar Fadil.

Menurut Fadil, beberapa lokasi yang hampir setiap hari menjadi titik macet adalah kawasan Jalan Suryo dan Jalan Senopati, Jakarta Selatan.

Padahal, lanjut Fadil, kemacetan di dua ruas jalan tersebut dapat diurai oleh petugas. Sebab, kemacetan bukan hanya disebabkan oleh peningkatan volume kendaraan yang melintas.

Baca juga: Polisi dan Dishub DKI Sosialisasi Larangan Parkir Liar di Jalan Kebon Sirih karena Kerap Bikin Macet

Kondisi tersebut disebabkan oleh banyaknya mobil yang parkir sembarangan di bahu jalan, bahkan di jalur pejalan kaki hingga mengganggu aktivitas warga.

"Sebenernya macet itu bisa diurai. Contoh di sepanjang Jalan Suryo dan sepanjang Jalan Senopati," kata Fadil.

"Kalau bisa setiap hari diderek itu mobil yang parkir (sembarangan) di depan. Kalau perlu ada posko lalu lintas bersama DLLAJR di situ itu," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com