Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Makna Angka Tersirat dalam Sapi Kurban Anies, Kode Keras Maju Pilpres?

Kompas.com - 11/07/2022, 11:04 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyerahkan secara simbolis hewan kurban berupa satu ekor sapi seberat 1,2 ton pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

"Kami serahkan hewan kurban kepada panitia untuk didistrubusikan di Jakarta. Insya Allah, kurban ini diterima dan dilipatgandakan," tutur Anies usai shalat Idul Adha di Jakarta International Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Utara, Minggu (10/7/2022).

Baca juga: Anies Baswedan dan Nomor 024 pada Sapi Kurban yang Kerap Muncul

Sapi kurban dari Anies itu diberi nomor 024. Menariknya, nomor 024 pada sapi kurban dari Anies tidak hanya muncul sekali. Berdasarkan penelusuran Kompas.com, setidaknya nomor tersebut muncul tiga kali pada sapi kurban dari Anies.

Pertama, nomor itu muncul ketika Anies menyerahkan sapi limosin seberat 1,2 ton kepada panitia kurban Pemerintah Provinsi DKI Jakarta di Balai Kota DKI Jakarta pada Idul Adha, 11 Agustus 2019.

Pada tahun berikutnya, nomor itu muncul lagi saat Anies menyerahkan sapi kurban, 31 Juli 2020. Kemudian yang terbaru, nomor 024 pada sapi kurban dari Anies muncul lagi di JIS, Minggu.

Nomor sapi meyiratkan tahun politik

Sapi kurban dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Minggu (10/7/2022).  Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebutkan, ada sekitar 58.010 ekor ternak yang masuk ke Ibu Kota pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA ACHMAD Sapi kurban dari Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Jakarta International Stadium, Jakarta Utara, Minggu (10/7/2022). Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta menyebutkan, ada sekitar 58.010 ekor ternak yang masuk ke Ibu Kota pada Hari Raya Idul Adha 1443 Hijriah.

Dari sudut pandangan politik, Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Syarwi Chaniago meyakini simbol yang muncul dari sapi kurban Anies bukanlah hal yang alami atau pun kebetulan.

Baca juga: [POPULER JABODETABEK] Anies Singgung Industri Sekitar Jakarta soal Buruknya Kualitas Udara Ibu Kota | Pesepeda Tewas Terserempet Transjakarta

"Dalam politik itu ada salah satu mahzab yang diyakini bahwa simbol itu ada yang mendesain, tidak ada yang kebetulan," ujar Syarwi kepada Kompas.com, Senin (11/7/2022).

Setidaknya, Syarwi menangkap tiga makna dari simbol yang muncul dalam pemberian sapi kurban yang diserahkan Anies, salah satunya adalah soal nomor sapi 024.

Kemudian, ada pula warna dan bobot sapi yang tidak bisa lepas dari sorotan publik.

Seperti diketahui, pelaksanaan Pemilihan Presiden (Pilpres) bakal digelar pada 2024. Di sisi lain, nama Anies sering muncul dalam wacana pencalonan  Pilpres dari berbagai kalangan elite politik.

"Apakah nomor 024 apakah itu alamiah atau ada arsiteknya, tapi masyarakat bisa memaknai Pilpres 2024 dengan angka 024 pada nomor sapinya," ujar Syarwi.

Baca juga: Anies Minta Pemda Lain Ikuti Jakarta, Sanksi Tegas Industri yang Cemari Lingkungan Udara

Soal warna sapi Anies yang dominan hitam, Syarwi juga menangkap ada makna kuda hitam dari simbol tersebut. Menurut Syarwi, bisa jadi Anies sedang melekatkan makna kuda hitam dalam rencananya pada Pilpres 2024 nanti.

Bobot sapi Anies lampaui milik Jokowi

Pangi Syarwi Chaniago Dokumen Pribadi Pangi Syarwi Chaniago

Dalam penyerahan sapi kurban kemarin, bobot sapi Anies tercatat seberat 1,2 ton. Angka ini melampaui sapi yang disumbangkan Presiden Joko Widodo yang seberat 1,1 ton.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com