Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agen di Palmerah Kaget Harga Elpiji Naik Lagi: Sudah 3 Kali sejak Desember

Kompas.com - 12/07/2022, 15:25 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina melalui PT Pertamina Patra Niaga kembali menaikkan harga elpiji mulai 10 Juli 2022.

Harga elpiji atau LPG yang naik adalah ukuran 5,5 kg dan 12 kg alias elpiji nonsubsidi jenis Bright Gas.

Harga elpiji 5,5 kg naik menjadi Rp 100.000 dan harga elpiji 12 kg Rp 213.000. Sementara itu, harga elpiji 3 kg masih tetap karena mendapat subsidi pemerintah.

Sejumlah agen gas elpiji di kawasan Palmerah, Jakarta Barat, bernama Fitri (39) mengaku kaget saat mengetahui kenaikan harga yang mendadak tersebut.

Baca juga: Harga Elpiji Naik, Agen: Pembeli Mengeluh Biaya Dapur Nambah, Banyak yang Beralih Pakai Gas Subsidi

Fitri mengaku baru mengetahui kenaikan harga LPG dua ukuran tersebut saat berbelanja LPG di distributor, Minggu.

"Saya baru tahu kemarin pas mau belanja, katanya mau naik, tapi waktu saya beli sih belum naik. Hari Senin ternyata datang surat edaran pemberitahuan kalau LPG naik," kata Fitri saat ditemui di tokonya, Selasa (12/7/2022).

Reaksi serupa juga disampaikan Apin (45), pemilik toko serba ada yang jual menjual gas berbagai ukuran.

Apin mengatakan, harga LPG yang diumumkan Pertamina merupakan harga jual distributor kepada pedagang.

Baca juga: Harga Elpiji Naik Lagi, Agen Gas Jadi Sasaran Protes Pembeli

Oleh karena itu, para pedagang terpaksa memasang harga lebih tinggi kepada pembeli eceran.

"Harga itu dari distributor. Jadi kami pedagang mau enggak mau jual harga naik lagi," kata Apin di tokonya, Selasa.

Untuk LPG ukuran 5,5 kg, Apin menjualnya dengan harga Rp 110.000, sedangkan LPG ukuran 12 kg dijual Rp 235.000.

Apin mengaku kecewa dengan kenaikan harga ini, sebab menurut dia, harga LPG sudah tiga kali naik sejak Desember tahun lalu.

"Sudah tiga kali naiknya nih, Desember naik, kalau enggak salah April juga naik, sama sekarang naik lagi. Dulu yang 12 kg di angka Rp 150.000-an kalau enggak salah," kata Apin.

Baca juga: Pertamina Yakin Kenaikan Harga Elpiji 12 Kg Tidak Picu Migrasi ke Ukuran 3 Kg

Apin berharap, harga gas LPG tidak naik lagi. Namun, jika harus naik harga, Apin meminta pemerintah untuk tidak menaikkannya dalam waktu dekat.

"Kalau bisa jangan sebentar-sebentar naik, mending naik sekalian, karena kami kan juga harus bikin strategi penjualan. Kalau tiap berapa bulan naik, pusing kami," kata Apin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com