Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi dan Fakta Truk Pertamina Kecelakaan di Cibubur

Kompas.com - 19/07/2022, 06:18 WIB
Tria Sutrisna,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Kepolisian di lapangan masih terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit terkait jumlah pasti korban jiwa dan luka dalam kecelakaan itu.

"Tapi kami cari update terus, sambil kami koordinasi dengan pihak rumah sakit karena ini masih berkembang terus," kata Latif.

Sementara itu, Direktur Penegakan Hukum (Dirgakkum) Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, Brigadir Jenderal Aan Suhanan menyampaikan data jumlah korban yang berbeda dengan pernyataan Latif.

Saat ditemui wartawan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Aan mengatakan bahwa ada 10 korban meninggal dunia dan lima orang luka-luka dalam kecelakaan itu.

"Korban meninggal dunia ada 10. Ini sementara 10. Ada sembilan di RS Polri Kramat Jati dan satu di Permata Cibubur. Korban luka ada lima," ujar Aan, di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

Baca juga: Truk Tangki BBM Kecelakaan di Cibubur, Pertamina: Kami Akan Bertanggung Jawab Penuh

Aan menambahkan, lima korban lain menderita luka ringan. "Rata-rata luka ringan. Mudah-mudahan cepat sembuh," kata Aan.

Dua korban Anggota TNI AL dan Istrinya

Dihubungi secara terpisah, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (AL) Laksamana Julius Widjojono mengatakan, salah satu korban meninggal dunia dalam kecelakaan truk Pertamina itu adalah anggota TNI AL.

Korban tersebut bernama Suparno, anggota TNI AL berpangkat pembantu letnan dua atau Pelda yang bertugas sebagai Staf Personel Angkatan Laut (Spersal) Mabes TNI AL.

"Korban di antaranya ada anggota TNI dari Mabes AL. Atas nama Pelda Mar. Suparno, jabatan Spersal Mabesal," ujar Julius saat dikonfirmasi Kompas.com.

Menurut Julius, pada saat kejadian Suparno sedang dalam perjalanan pulang dinas bersama sang Istri. Keduanya pun dinyatakan meninggal dunia dalam insiden kecelakaan itu.

Baca juga: Anggota TNI AL dan Istrinya Meninggal dalam Kecelakaan di Cibubur, Jenazah Dibawa Pulang dari RS Polri

"Pelda Suparno dalam perjalanan pulang kantor bersama istrinya," kata Julius.

Tak ada bekas mengerem

Walaupun belum dapat menyimpulkan dugaan penyebab kecelakaan tersebut, penyidik menemukan fakta bahwa tidak ada bekas pengereman di lokasi kejadian.

"Kalau kami cek di lapangan belum ada bekas rem," kata Latif kepada wartawan.

Untuk itu, kata Latif, kepolisian akan berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan wilayah Bekasi untuk memeriksa kelaikan jalan truk, khususnya terkait dengan fungsi pengereman.

Baca juga: Korlantas Polri Dalami Penyebab Kecelakaan Truk Pertamina di Cibubur

"Ini akan kami dalami daripada pemberitaan sumir. Kami lihat nanti soal fungsi rem, juga kami koordinasikan dengan Dinas Perhubungan," kata Latif.

Sementara itu, tangki truk berisi BBM tersebut tidak mengalami kebocoran usai kecelakaan.

Muatan BBM di tangki kendaraan tersebut sudah dipindahkan dan dievakuasi dari lokasi kecelakaan.

Selain itu, petugas Dinas Kebakaran wilayah Kota Bekasi juga disiagakan untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran.

"Tapi kami mengantisipasi banyaknya masyarakat, seperti jangan ada yang merokok," kata Latif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com