Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penanganan Dugaan Pencabulan 2 Anak oleh Mantan Ketua RT di Bekasi Mandek

Kompas.com - 26/07/2022, 21:09 WIB
Joy Andre,
Nursita Sari

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Penanganan kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur yang dilakukan mantan ketua RT masih mandek di Polres Metro Bekasi Kota setelah empat bulan dilaporkan.

Y (41), ayah dari korban BA (17) dan KM (10), mengatakan, penanganan kasus dugaan pencabulan terhadap anak dan istrinya, SA (40), tersendat karena alasan prosedural.

"Waktu itu saya bikin dua laporan, ternyata dari kejaksaan laporan anak harus dipisah, jadi harus BAP ulang," kata Y, Selasa (26/7/2022).

Baca juga: Kasus Anjing Mati Usai Dititipkan di Pet Shop Serpong Berakhir Damai

Adapun terduga pelaku berinisial S (47), yang merupakan mantan ketua RT di lingkungan tempat tinggal korban, dilaporkan ke polisi pada 27 September 2021.

Kala itu, S dilaporkan atas dugaan pencabulan kepada SA dan kedua anaknya. Namun, perkara yang dilanjutkan ke tahap persidangan hanya kasus dengan korban SA.

"28 Maret 2022 bikin laporan lagi (kasus pencabulan terhadap anak di bawah umur). Saya sempat tanya ke penyidik, kasus itu sedang ditindaklanjuti, minggu ini akan diadakan gelar perkara," ujar Y.

Y merasa penanganan kasus pencabulan terhadap kedua anaknya berjalan cukup lamban. Padahal, menurut dia, berkas penyelidikan sudah lengkap.

Baca juga: Biodata Kapolda Metro di Wikipedia Sempat Disunting, Disebut Terima Suap Kasus Brigadir J

Ia pun berharap kasus tersebut dapat diproses dengan adil dan pelaku dapat dihukum dengan hukuman seberat-beratnya.

"Harapannya, kita sebagai negara hukum harus sesuai hukum saja, pelaku harus ditindak seadil-adilnya. Yang intinya segera proses seadil-adilnya, jangan ada yang ditutup-tutupi," kata Y.

Mengutip Kompas.id, S ditetapkan sebagai tersangka pada Desember 2021 setelah terbukti melakukan pencabulan kepada SA dan dua orang anaknya.

Pencabulan yang dialami oleh korban bermula saat SA mengeluh sakit lambung kepada pelaku S. Merasa mendapat kesempatan, pelaku selanjutnya menawarkan untuk memijat korban.

Saat hendak memijat bagian perut SA, pelaku justru mencium kening dan bibir korban. Mendapat perlakuan tersebut, SA selanjutnya meminta pelaku menghentikan aksinya.

Baca juga: Jukir Liar Ngamuk Lahan Parkir di Sekitar Citayam Fashion Week Diteribkan Dishub

Setelah itu, korban SA menceritakan kejadian pelecehan yang dialaminya kepada sang suami.

Pelecehan itu ternyata tidak hanya dilakukan kepada SA, melainkan dua orang putri SA, yakni BA dan KM, juga mengalami hal yang sama.

Dua orang putri SA mengaku bahwa pelecehan itu dilakukan pada Juni 2021.

Korban BA kala itu mengaku bahwa pelaku S pernah menempelkan kemaluan ke punggungnya, sedangkan adik BA, yaitu KM, dipeluk dari belakang dan dicium pipinya saat bermain ke rumah mantan ketua RT tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Datangi Sekolah, Keluarga Korban Kecelakaan Maut di Ciater: Saya Masih Lemas...

Megapolitan
Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Soal Peluang Usung Anies di Pilkada, PDI-P: Calon dari PKS Sebenarnya Lebih Menjual

Megapolitan
Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Polisi Depok Jemput Warganya yang Jadi Korban Kecelakaan Bus di Ciater

Megapolitan
Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Warga Sebut Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Dalam Sarung Terdengar Pukul 05.00 WIB

Megapolitan
Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Pria Dalam Sarung di Pamulang Diduga Belum Lama Tewas Saat Ditemukan

Megapolitan
Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Penampakan Lokasi Penemuan Mayat Pria dalam Sarung di Pamulang Tangsel

Megapolitan
Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Warga Sebut Ada Benda Serupa Jimat pada Mayat Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Soal Duet Anies-Ahok di Pilkada DKI, PDI-P: Karakter Keduanya Kuat, Siapa yang Mau Jadi Wakil Gubernur?

Megapolitan
Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Warga Dengar Suara Mobil di Sekitar Lokasi Penemuan Mayat Pria Dalam Sarung di Pamulang

Megapolitan
Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Bungkamnya Epy Kusnandar Setelah Ditangkap Polisi karena Narkoba

Megapolitan
Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Polisi Cari Tahu Alasan Epy Kusnandar Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Epy Kusnandar Terlihat Linglung Usai Tes Kesehatan, Polisi: Sudah dalam Kondisi Sehat

Megapolitan
Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Usai Tes Kesehatan, Epy Kusnandar Bungkam Saat Dicecar Pertanyaan Awak Media

Megapolitan
Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Polisi Selidiki Penemuan Mayat Pria Terbungkus Kain di Tangsel

Megapolitan
Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Polisi Tes Kesehatan Epy Kusnandar Usai Ditangkap Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com