Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komisi B DPRD DKI Usul PT Transjakarta Siagakan PJLP di Armadanya

Kompas.com - 28/07/2022, 17:47 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak mengusulkan PT Transjakarta agar menyiagakan pegawai penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) di setiap armada bus mereka.

Usulan tersebut disampaikan Gilbert berkait dugaan tindak pelecehan seksual di bus transjakarta rute Kalideres-Gelora Bung Karno (GBK).

Menurut Gilbert, PT Transjakarta pernah menyiagakan PJLP di setiap armada busnya saat Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Namun, PJLP kini tak lagi bersiaga di bus transjakarta.

Baca juga: Pelecehan Seksual Diduga Terjadi Lagi di Transjakarta, Wagub DKI: Kami Sikapi agar Tak Terulang

"Dulu kan ada PJLP di dalam setiap bus Transjakarta. Dulu, masih di era Gubernur (DKI Jakarta) sebelumnya. Sekarang itu dihapus," kata Gilbert saat dihubungi, Kamis (28/7/2022).

Ia menilai, penyiagaan PJLP di bus transjakarta mampu meminimalisasi tindakan pelecehan seksual di Transjakarta.

Di sisi lain, penempatan PJLP dalam armada bus transjakarta memang membutuhkan anggaran yang tergolong besar.

Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta disebut harus bertanggung jawab atas pembiayaan penyiagaan PJLP untuk meminimalisir tindakan pelecehan di bus transjakarta.

Baca juga: Pelecehan Seksual Diduga Kembali Terjadi, Pengawasan di Transjakarta Bakal Ditingkatkan

"Nah kalau itu (PJLP) diadakan, mungkin akan lebih tertib (di bus transjakarta)," tuturnya.

"Memang ada biaya, tapi dengan banyaknya masalah (seperti) pelecehan, saya kira harus kami tanggung biaya itu. Tentu harus kami biayai (penyiagaan PJLP)," sambung Gilbert.

Untuk diketahui, aksi dugaan pelecehan seksual di Transjakarta itu terekam dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini.

Video tersebut menampilkan bus dalam kondisi penuh penumpang.

Sementara itu, posisi korban berdiri di dekat pintu bus.

Kemudian, di sebelah korban berdiri juga seorang lansia yang mulai dengan sengaja menggerak-gerakkan tangannya ke bagian paha belakang korban.

Baca juga: Soroti Pelecehan di Bus Transjakarta, Anggota Komisi B DPRD: Gubernur Tak Niat Tangani Transportasi Publik

Korban yang merasa risih akibat perlakuan dari lansia ini akhirnya melapor ke petugas Halte Transjakarta Bundaran Senayan. Peristiwa ini terjadi pada Rabu pagi.

"Kejadiannya pagi jam orang masuk kantor gitu, kak. Saya juga masih follow up ke pihak Transjakarta. Pelaku sempat diciduk di halte lain dan interogasi namun enggak ngaku," ujar korban.

Atas kejadian ini, korban disebut mengalami trauma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi

Megapolitan
Hadiri 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Hadiri "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Bergerak Menuju GBK

Megapolitan
Pakai Caping Saat Aksi 'May Day', Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Pakai Caping Saat Aksi "May Day", Pedemo: Buruh seperti Petani, Semua Pasti Butuh Kami...

Megapolitan
Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Penyebab Mobil Terbakar di Tol Japek: Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com