JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta Gilbert Simanjuntak menyinggung peristiwa pelecehan seksual yang pernah terjadi di bus transjakarta.
Hal itu disinggung saat Komisi B DPRD DKI Jakarta menggelar rapat kerja beragendakan monitoring dan evaluasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) pada Senin (1/8/2022).
Untuk diketahui, aksi pelecehan seksual diduga terjadi pada 27 Juli 2022 di dalam bus transjakarta rute Kalideres-Gelora Bung Karno (GBK).
Baca juga: Transjakarta Ungkap 3 Mitra Operator Busnya yang Kerap Terlibat Laka Lantas
"Mesti dituntaskan soal pelecehan. Apa yang akan dilakukan oleh Transjakarta dan juga Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta?" ujar Gilbert kepada jajaran direksi PT Transjakarta, yang menaungi Transjakarta, saat rapat kerja pada Senin.
Ia lantas membandingkan layanan Transjakarta di Indonesia dengan transportasi umum di India.
Baca juga: Cecar PT Transjakarta Saat Rapat Kerja, Ketua DPRD DKI: Mending Operator Sedikit, tapi...
Menurut Gilbert, berdasar pengalamannya, transportasi umum di India membagi penumpang laki-laki dengan perempuan menggunakan warna cat kursi penumpang.
"Di India itu, di depan dicat warna kuning dan di belakang berwarna biru. Tidak ada laki-laki yang duduk di bangku kuning," ucapnya.
Ia lantas menegaskan, PT Transjakarta seharusnya pun bisa menangani kasus pelecehan seksual di armada busnya.
Baca juga: Transjakarta Kembali Operasikan Bus Pink Khusus Wanita, Layani Rute Pasar Baru-Kalideres
Dalam kesempatan itu, Gilbert turut menegaskan bahwa dirinya tak ingin sang istri menjadi korban pelecehan seksual di bus transjakarta.
"Kami tidak mau istri kami yang diraba-raba. Sebelum itu terjadi, kami tidak ingin warga masyarakat menjadi korban juga," ujarnya.
Ia lantas bertanya kepada Direktur Utama PT Transjakarta M Yana tentang bagaimana jika yang menjadi korban dugaan pelecehan seksual ada istrinya.
Baca juga: Soroti Pelecehan di Bus Transjakarta, Anggota DPRD: Bikin Warga Lebih Nyaman Pakai Kendaraan Pribadi
"Gimana kalau yang jadi korban itu istri Bapak (Yana)?" tanya Gilbert.
Mendengar hal itu, Yana hanya diam saja.
Untuk diketahui, aksi dugaan pelecehan seksual di Transjakarta itu terekam dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @jakarta.terkini.
Video tersebut menampilkan bus dalam kondisi penuh penumpang.
Sementara itu, posisi korban berdiri di dekat pintu bus.
Kemudian, di sebelah korban berdiri juga seorang lansia yang mulai dengan sengaja menggerak-gerakkan tangannya ke bagian paha belakang korban.
Korban yang merasa risih akibat perlakuan dari lansia ini akhirnya melapor ke petugas Halte Transjakarta Bundaran Senayan.
"Kejadiannya pagi jam orang masuk kantor gitu kak. Saya juga masih follow up ke pihak Transjakarta. Pelaku sempat diciduk di halte lain dan interogasi namun enggak ngaku,' ujar korban.
Atas kejadian ini, korban disebut mengalami trauma.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.