Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SMPN 46 Jakarta Bantah Wajibkan Siswi Pakai Jilbab, Ini Penjelasan soal Murid Mengaku Ditegur karena Tak Berjilbab

Kompas.com - 04/08/2022, 07:42 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak SMPN 46 Jakarta di Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, memberikan penjelasan terkait kabar seorang siswi yang merasa tertekan karena disebut dipaksa mengenakan jilbab oleh guru di sekolah.

Kepala SMPN 46 Jakarta Endin Haerudin mengatakan, kejadian guru meminta siswi mengenakan jilbab itu terjadi pada Juni 2022.

Namun, saat itu guru tidak memaksa siswi mengenakan jilbab di sekolah.

"Guru menanyakan, kenapa belum memakai jilbab? Masalahnya adalah pertanyaan itu diulang kembali oleh guru yang lain. Nah, pengulangan pertanyaan itu membuat tidak nyaman," kata Endin saat dihubungi, Rabu (3/8/2022).

Baca juga: Sekolah di Pejaten Timur Jaksel Bantah Wajibkan Siswi Pakai Jilbab

Endin mengatakan, pertanyaan guru kepada murid merupakan hal yang lumrah, terlebih pertanyaan itu disampaikan di tengah proses belajar mengajar di dalam kelas.

Hanya saja, pertanyaan soal pemakaian hijab itu terus diulang oleh guru, membuat siswi itu tidak nyaman sehingga keluarganya berpesan kepada sekolah.

"Peristiwa itu adalah hal yang lumrah antara guru dengan murid, hanya kendalanya adalah situasi kondisi tidak tepat. Mungkin akan tepat kalau ada kedekatan emosi," kata Endin.

"Kami juga tidak mempermasalahkan karena aturan di sekolah sudah jelas tidak ada kewajiban. Fokus kami bukan pada seragam, tapi bagaimana proses pembelajaran itu ceria, tidak terintimidasi," tambah dia.

Baca juga: Ada Isu Siswi Diwajibkan Pakai Jilbab, Disdik DKI Langsung Imbau Semua Sekolah Tak Paksa Murid Berhijab

Sebelumnya, siswi SMPN 46 berinisial R (13) mengaku ditegur beberapa kali oleh gurunya lantaran tidak memakai jilbab.

Siswi tersebut merasa disudutkan karena teguran untuk memakai jilbab itu disampaikan gurunya di depan anak-anak yang lain.

"Salah satu guru tuh ngomongnya di depan kelas gitu. Jadi mungkin adik saya merasa disudutkan," kata kakak korban yang berinisial DN (24), Selasa (2/8/2022).

R mengaku tertekan karena gurunya yang saban Senin dan Kamis mengajar kerap menegurnya. Ada dua guru yang menegur R agar memakai jilbab.

Baca juga: Siswi SMP Negeri di Jakarta Diminta Guru Pakai Jilbab: Ditegur di Depan Kelas hingga Enggan Masuk Sekolah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com