DEPOK, KOMPAS.com - Rudi Samin, orang yang menemukan sembako bantuan sosial (bansos) presiden yang terkubur di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, terancam dipolisikan oleh perusahaan ekspedisi JNE.
JNE merasa telah difitnah oleh Rudi yang menarasikan sembako bansos presiden itu "ditimbun" di Lapangan KSU.
JNE mengaku sembako itu tidak ditimbun, melainkan dikubur karena rusak akibat kehujanan. JNE pun mengklaim pihaknya sudah mengganti sembako itu dengan yang baru.
Rudi Samin pun mengelak soal tuduhan ia telah melakukan fitnah. Nyatanya, menurut Rudi, sembako itu benar ditimbun dan dikubur di dalam tanah dengan kedalaman tiga meter. Sembako itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022) lalu.
Baca juga: Sosok Rudi Samin, Warga yang Bongkar Timbunan Bansos di Depok dan Terancam Dipolisikan JNE
Kuasa hukum JNE, Hotman Paris Hutapea, mengatakan bahwa pihaknya sedang mempertimbangkan untuk memolisikan Rudi Samin.
"(Kami) pertimbangkan untuk lapor polisi atau perdata, itu saja. Anda tahu semua ini pemicunya adalah fitnah kasus perdata kepemilikan tanah ya, digeser menjadi kasus beras bantuan presiden agar kasus kepemilikan tanah menjadi viral," ujar Hotman saat konferensi persnya di Jakarta, Kamis (4/8/2022).
Hotman mengatakan, narasi "ditimbun" yang disampaikan Rudi Samin merupakan fitnah.
Sebab, beras itu merupakan milik JNE yang rusak, kemudian dibuang dengan cara dikubur.
"Kami dari JNE tidak pernah menganggap tanah itu milik JNE. Hanya minta izin dikubur di sana. Jadi sekali lagi tidak ada unsur melawan hukum," kata Hotman.
Kendati demikian, Rudi mengaku tak merasa khawatir atas rencana dari pihak JNE tersebut.
"Itu hak mereka (JNE) dan saya pun punya hak untuk mempertahankan dan membela diri," kata Rudi melalui pesan singkat, Jumat.
Baca juga: Akan Dilaporkan JNE ke Polisi soal Timbunan Bansos, Rudi Samin: Pencemaran Nama Baiknya di Mana?
Menurut Rudi, dirinya tak pernah melakukan fitnah kepada pihak JNE atas temuan kuburan bansos presiden.
Sebab, berdasarkan temuannya itu, ia menilai bahwa memang benar ada beras bansos presiden yang ditimbun.
"Perlu diperhatikan dan saya tidak fitnah, kan barang bukti ada. Barang sembako ada bertulisan BUMN dan Bulog," ujar Rudi.
"Dan pada saat pengangkatan, yang menyaksikan masyarakat dan kepolisian dari Polres dan Polsek," tambah dia.