Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSK Sebut Tidak Ada Ancaman Serius terhadap Istri Ferdy Sambo untuk Syarat Dapat Perlindungan

Kompas.com - 08/08/2022, 22:26 WIB
Larissa Huda

Editor

Sumber Kompas TV

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) melihat tidak ada ancaman serius pada Putri Candrawathi, istri Inspektur Jenderal Ferdy Sambo.

Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo menyebutkan salah satu syarat untuk mendapatkan perlindungan LPSK di antaranya adalah andanya ancaman terhadap pemohon.

"Kami juga tidak melihat ada ancaman yang serius pada Ibu P ini,” tutur Hasto dalam dialog Kompas Petang, Kompas TV, Senin (8/8/2022).

“Karena kalau ada ancaman serius yang mengancam jiwa, tentunya yang bersangkutan segera menghubungi LPSK," ujar Hasto menambahkan.

Baca juga: LPSK Akan Periksa Istri Ferdy Sambo di Kediamannya Besok

Hasto menjelaskan permohonan perlindungan yang diajukan oleh Putri berkaitan dengan dugaan pelecehan seksual yang dialaminya.

Menurut Hasto, permohonan Putri berbeda dengan permohonan perlindungan yang diajukan oleh Bharada E alias Richard Eliezer, tersangka dugaan penembakan Brigadir J atau Nofriansyah Yoshua Hutabarat.

“Ini kan dua perkara yang berbeda. Permohonan yang diajukan oleh Ibu P ini masih bersangkutan dengan dugaan tindak pidana pelecehan seksual. Ini yang harus dibuktikan lebih dulu," tutur Hasto.

Hasto menjelaskan perkara yang melibatkan Putri ini nanti ditetapkan sebagai saksi untuk kasus yang melibatkan Bharada E sebagai tersangka.

Baca juga: Siang Ini Pengacara Bharada E ke LPSK, Minta Perlindungan Kliennya Jadi Justice Collaborator

"Ya, tentu posisinya kan berbeda. Dia bukan sebagai korban tetapi sebagai saksi,” tutur Hasto.

Permohonan perlindungan sebagai saksi pada kasus yang melibatkan Eliezer sebagai tersangka tersebut, kata Hasto, belum diajukan oleh Putri.

Hasto juga menegaskan bahwa LPSK sama sekali belum bisa minta keterangan dari Putri.

LPSK juga belum bisa memberikan perlindungan terhadap Putri menyangkut perlindungan fisik, perlindungan prosedural, perlindungan hukum, dan rehabilitasi psikologis.

“Semua ini belum bisa kami lakukan. Yang bersangkutan sudah ada psikolognya, tentu saja untuk keperluan rehabilitasi psikologi sepertinya sudah terpenuhi.”

Meski demikian, LPSK telah menjadwalkan untuk melakukan asesmen terhadap Putri dan Bharada E pada Selasa (9/8/2022). Adapun waktu dan tempatnya menyesuaikan dengan kesiapan Putri.

“Mudah-mudahan jadi. Saya belum tahu (waktunya), itu menunggu kesiapan dari Ibu Putri sendiri,” tutur Hasto.

Halaman:


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com