Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Dua Bocah Laki-laki Jadi Korban Ganasnya Arus Kali Bekasi, Hilang 24 Jam hingga Ditemukan Tak Bernyawa

Kompas.com - 09/08/2022, 07:59 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Nasib tragis menimpa dua bocah laki-laki di Kota Bekasi, yakni S dan Y. Mereka, yang masing-masing berusia 12 tahun itu, menjadi korban dari keganasan arus di Kali Bekasi.

Keduanya ditemukan meninggal di aliran Kali Bekasi, Kelurahan Bojong Menteng, Kecamatan Rawa Lumbu, Kota Bekasi, pada Senin (8/8/2022).

Kepala Kantor SAR Jakarta yakni Fazzli menjelaskan, sebelum hilang dan ditemukan meninggal, kedua korban diketahui sedang berenang di aliran Kali Bekasi, Minggu (7/8/2022).

"Kejadian bermula ketika ada enam orang anak-anak yang bermain di bantaran aliran kali tersebut," ucap Fazzli dalam keterangannya, Senin.

"Kemudian satu dari mereka, yakni Y, kelelahan akibat berenang dan meminta tolong kepada temannya. Selanjutnya, korban lain yaitu S berusaha memberi pertolongan kepada Y," tuturnya.

Korban S yang tidak bisa menolong itu akhirnya ikut tenggelam dan dinyatakan hilang bersama temannya, Y.

Pencarian melibatkan puluhan personel tim gabungan.

Mengetahui ada laporan mengenai bocah yang tenggelam di Kali Bekasi, tim SAR gabungan selanjutnya bergerak.

Tim yang terdiri dari aparat kepolisian dan TNI, Tagana, Basarnas, dan sejumlah relawan lain itu lalu mencari dua korban yang masih bocah tersebut.

Puluhan petugas dan sejumlah alat bantu dalam pencarian dua korban itu juga ikut diterjunkan.

Tercatat, petugas yang melakukan pencarian bahkan menerjunkan 5 unit perahu karet, 4 unit rescue car, 2 peralatan selam, dan 2 unit ambulans ke lokasi.

Tak hanya itu, tenda darurat juga ikut didirikan tepat di lokasi dua orang korban itu hilang dan tenggelam.

Pencarian berjalan intensif

Fazzli menjelaskan bahwa pencarian dua korban yang melibatkan puluhan orang dari tim gabungan itu berjalan secara intensif.

Petugas yang diterjunkan untuk mencari dua korban itu juga membagi lokasi pencarian menjadi tiga area.

"Tim SAR terus melakukan pencarian dengan membagi menjadi tiga area, di mana search and rescue unit (SRU) pertama melakukan pencarian menggunakan rubber boat dengan radius 5 kilometer dari lokasi kejadian. SRU kedua melakukan pencarian visual jalur darat dengan jarak 4 kilometer dari lokasi kejadian," ungkap Fazzli.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com