Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Tangerang Larang Pelajar di Bawah Usia 17 Tahun Bawa Motor ke Sekolah

Kompas.com - 14/08/2022, 10:39 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar melarang pelajar yang masih di bawah umur 17 tahun untuk membawa kendaraan motor ke sekolah yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang.

Hal itu ia sampaikan saat menghadiri acara GS Food Festival yang digelar di Pasar Modern Intermoda BSD, Tangerang, Sabtu (13/8/2022) malam.

Ia pun kemudian membeberkan alasan pelarangan tersebut.

"Pertama anak-anak usia di bawah 17 tahun memang dilarang memiliki kendaraan karena SIM-nya saja harus di atas 17 tahun," ujar Zaki saat ditemui, Sabtu.

Baca juga: Tabrak Truk yang Sedang Belok, Pengendara Sepeda Motor Meninggal

Karena itu, Zaki menyarankan para pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) untuk memilih alternatif lain seperti berjalan kaki atau menggunakan sepeda saja.

"Daripada mengendarai motor atau mobil yang belum waktunya, lebih baik naik sepeda atau lebih baik jalan kaki, lebih sehat toh, dulu juga saya begitu jalan kaki," imbuh dia.

Kemudian saat ditanyakan bagaimana tanggapan Zaki terkait penggunaan bus sekolah sebagai penggantinya, ia mengatakan tidak ada toleransi tersebut.

Terlebih, kata dia, tidak semua jalanan di Kabupaten Tangerang bisa diakses bus menuju sekolah-sekolah yang ada. Karena belum semua jalanan di Kabupaten sudah lebar dan dapat dilewati bus.

Baca juga: Sejarah Penemuan Sepeda Motor

Ia pun membandingkan dengan masa-masa dimana dirinya ketika bersekolah dulu yang selalu jalan kaki ke sekolah, dan belum mengenal sistem zonasi.

"Tapi sebetulnya dibandingkan kita yang tahun 90-an sekolah, sekarang ini lebih dekat kok karena zonasinya," kata Zaki.

"Apalagi sekarang pakai sistem zonasi, jadi enggak ada alasan untuk memberikan toleransi kepada anak-anak," lanjut dia.

Ia pun meminta kepada masyarakat memahami kebijakan tersebut, terutama para orangtua pelajar.

Baca juga: Penumpang Sepeda Motor Luka Robek di Kepala Setelah Terjun Bebas dari Flyover Kemayoran

Selain pertimbangan masih di bawah umur, Zaki juga berujar, pelajar dilarang bawa kendaraan ke sekolah karena alasan keselamatan.

"Yang pertama anak-anak kita belum boleh mengendarai sepeda motor, yang kedua keselamatan," pungkas dia.

Zaki pun menawarkan opsi lain jika memang pelajar tidak bisa untuk jalan kaki atau naik sepeda ke sekolah. Yaitu dengan cara diantar jemput oleh orangtua pelajar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com