Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/08/2022, 15:52 WIB
Joy Andre,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Tepat 77 tahun lalu, 16 Agustus 1945, Soekarno dan Mohammad Hatta "diculik" oleh golongan pemuda ke Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Mereka yang terlibat "penculikan" yakni Soekarni, Wikana, Aidit, Chaerul Saleh, dan lainnnya.

Ketika itu, golongan pemuda ingin menjauhkan Soekarno-Hatta dari pengaruh Jepang. Dasar "penculikan" tersebut merupakan sikap dari golongan muda terkait kekalahan Jepang pada Perang Dunia ke II.

Golongan muda hendak memanfaatkan momentum kekalahan Jepang. "Penculikan" Soekarno-Hatta dilakukan agar mereka segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Bung Karno dan Hatta Diculik ke Rengasdengklok

Peristiwa "penculikan" itu terjadi pada Kamis, 16 Agustus 1945 dini hari. Soekarno dan Hatta dibawa ke kediaman Djiauw Kie Siong di Dusun Bojong, Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

Istri dari cucu Djiauw Kie Siong, Ibu Yanto (74), menceritakan, dua tokoh nasional itu pergi dari Jakarta saat subuh dan tiba di Karawang menjelang sore.

"Soekarno dan Hatta itu kan diculik sama golongan muda, PETA (Pembela Tanah Air). Dari Jakarta itu tanggal 15 subuh, sampai di sini (Karawang) itu sore, terus mereka menginap satu malam," kata Ibu Yanto, saat ditemui Kompas.com, di rumah Djiauw Kie Siong.

Di rumah yang kini masuk dalam situs cagar budaya itu, Yanto bercerita, kala itu, Soekarno turut membawa putranya, Guntur Soekarnoputra.

Selain itu, Soekarno juga turut membawa Ibu Fatmawati ke Rengasdengklok. Sementara Hatta, hanya datang seorang diri tanpa membawa siapa-siapa.

"Mungkin Bapak Soekarno itu rapat segala macam, bikin konsep untuk kemerdekaan. Lalu, tanggal 16 Agustus 1945 malam, sebelum Pak Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta, bendera Merah Putih sudah banyak berkibar secara simbolis," kata dia melanjutkan.

Baca juga: Detik-detik Peristiwa Rengasdengklok hingga Proklamasi Kemerdekaan RI

Sore hari di Rengasdengklok, kedua tokoh bangsa itu dijemput oleh Jusuf Kunto dan Achmad Soebarjo.

"Mereka itu dijemput sama Pak Soebarjo dan pak Jusuf Kunto, diminta buat kembali ke Jakarta," tutur Yanto.

 

Poster diri dari Presiden Soekarno yang banyak terpajang di dinding rumah milik Djiauw Kie Siong, di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.KOMPAS.com/JOY ANDRE T Poster diri dari Presiden Soekarno yang banyak terpajang di dinding rumah milik Djiauw Kie Siong, di Rengasdengklok, Kabupaten Karawang.

"Mereka sampai di Jakarta itu, 17 Agustus subuh. Naskah Proklamasi juga sudah diketik sama Pak Sayuti Melik," tutur Yanto bertutur.

Esok harinya, tepat pada pukul 10.00 WIB, Indonesia menyatakan merdeka dari penjajahan.

Soekarno, yang didampingi oleh Mohammad Hatta, membacakan teks proklamasi di sebuah rumah di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta Pusat.

Meski naskah proklamasi dibacakan di Jakarta, namun rumah Djiaw Kie Siong di Rengasdengklok akan selamanya menjadi bagian penting dari sejarah Indonesia.

Rumah yang lekat dengan etnis Tionghoa itu pun menjadi saksi bahwa etnis Tionghoa, ikut berkontribusi dalam kemerdekaan Indonesia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Sore Mencekam di Kutabumi | Mayat yang Terbakar di Lanud Halim adalah Anak Pamen TNI AU

[POPULER JABODETABEK] Sore Mencekam di Kutabumi | Mayat yang Terbakar di Lanud Halim adalah Anak Pamen TNI AU

Megapolitan
Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU, Jasadnya Terbakar dan Ditemukan Pisau di TKP

Misteri Tewasnya Anak Pamen TNI AU, Jasadnya Terbakar dan Ditemukan Pisau di TKP

Megapolitan
Lima Warung Kelontong di Kebon Jeruk Kebakaran, Diduga karena Korsleting

Lima Warung Kelontong di Kebon Jeruk Kebakaran, Diduga karena Korsleting

Megapolitan
Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Disdik DKI Siap Kawal Kasus Siswi SD di Jaksel yang Tewas Terjatuh dari Lantai 4 Sekolah

Megapolitan
Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Fakta Wanita Tewas Ditusuk di Depan Mal Central Park: Leher Korban Tiba-tiba Ditusuk Pisau oleh Pelaku

Megapolitan
Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Motif Pelaku Tusuk Wanita di Depan Mal Central Park Masih Diselidiki

Megapolitan
Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Luka Bakar pada Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan Tewas di Halim Mencapai 91 Persen

Megapolitan
Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Ada Jelaga di Tenggorokan Jasad Anak Perwira TNI AU yang Ditemukan di Lanud Halim

Megapolitan
Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Disdik DKI Ungkap Kondisi Siswi SD di Sebelum Tewas Terjatuh dari Lantai 4

Megapolitan
Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Polisi Cari Oknum Ormas yang Palak Toko Fotokopi di Bekasi

Megapolitan
Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Konvoi Sambil Bawa Sajam, Lima Remaja di Tangerang Ditangkap

Megapolitan
Pedagang Tanah Abang: Jualan 'Live' Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Pedagang Tanah Abang: Jualan "Live" Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Polisi Bakal Periksa Kejiwaan Pelaku yang Tusuk Wanita di Tanjung Duren hingga Tewas

Megapolitan
Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Jenazah R, Siswi yang Jatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah Akan Dimakamkan Besok Pagi

Megapolitan
Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Saat Tiga Oknum TNI Pembunuh Imam Masykur Dipastikan Terjerat Pasal Pembunuhan Berencana

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com