Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerap Ganti Istilah Program, Anies Dapat Julukan "Bapak Perubahan Nama"

Kompas.com - 22/08/2022, 17:14 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono menjuluki Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai "Bapak Perubahan Nama".

Sebutan untuk Anies itu dilontarkan saat Fraksi PDI-P DPRD DKI Jakarta menggelar diskusi publik bertema "Apa yang Sepatutnya Dikerjakan 2 Tahun Penjabat Gubernur DKI Jakarta 2022-2024?" di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (22/8/2022).

Gembong menilai, Anies selama menjadi gubernur tak menghasilkan program yang berdampak kepada warga Jakarta.

Baca juga: Hampir 5 Tahun Dampingi Anies Baswedan Jabat Gubernur DKI Jakarta, Fery Farhati: Alhamdulillah Seneng Saya...

Selama bekerja, Anies justru kerap mengganti sejumlah istilah atau nama program kerja.

"Tidak ada pekerjaan spektakuler selama lima tahun yang dikerjakan Anies. Karenanya, Bapak Anies saya juluki sebagai Bapak Perubahan Nama," tutur Gembong, saat diskusi, Senin.

Ia mencontohkan, salah satu program yang istilahnya diganti oleh Anies adalah normalisasi.

Baca juga: Anies Ganti Nama RSUD, Ini Daftar 31 Lokasi Rumah Sehat untuk Jakarta

Program itu diketahui merupakan program rutin Pemprov DKI untuk melebarkan aliran sungai atau membersihkan endapan yang ada di sungai.

Oleh Gubernur Anies, istilah normalisasi diganti menjadi naturalisasi.

Namun, di sisi lain, Anies malah tak menggarap program normalisasi atau naturalisasi.

"Lima tahun berdebat soal istilah apakah pakai normalisasi atau naturalisasi, tetapi tidak dikerjakan dua-duanya," sebutnya.

Baca juga: Nasib Proyek Normalisasi Ciliwung di Era Anies, Empat Tahun Mandek, Kini Berubah Target

Ia menegaskan, Anies merupakan ahli bahasa. Namun, Gubernur DKI bukan seorang yang ahli bekerja.

"Lima tahun ini, narasi dia (Anies) kan bagus, orang bisa klepek-klepek kalau dengar. Dia memang ahli bahasa, tetapi tidak ahli kerja," kata Gembong.

Untuk diketahui, selain mengganti istilah normalisasi menjadi naturalisasi, Anies juga mengganti istilah program atau aset pemerintah lain.

Perubahan terkini lain, yaitu penjenamaan (branding) rumah sakit umum daerah (RSUD) menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.

Baca juga: Deretan Perubahan Istilah oleh Anies: Normalisasi Sungai, Nama Jalan, dan RSUD

Saat itu, Anies melakukan penjenamaan untuk mengganti pola pikir warga terhadap rumah sakit (RS).

Kemudian, pada Juni 2022, Anies mengganti 22 nama jalan di Jakarta menjadi nama tokoh Betawi.

Penggantian puluhan nama jalan ini lantas menimbulkan pro-kontra di antara masyarakat yang terdampak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com