TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie memastikan belum ada kasus cacar monyet atau monkeypox di wilayahnya.
Kendati demikian, Benyamin sudah menginstruksikan seluruh petugas kesehatan Tangsel untuk melakukan sosialisasi terkait cacar monyet hingga ke kelurahan.
"Sampai hari ini, kemarin saya koordinasi dengan Dinkes (Dinas Kesehatan) belum ada di Tangsel," ujar Benyamin seusai menghadiri acara wisuda Universitas Terbuka, di Pamulang, Tangsel, Selasa (23/8/2022).
Baca juga: Gejala Cacar Monyet dari Hari ke Hari yang Perlu Diwaspadai
Ia meminta Dinas Kesehatan menginformasikan ke masyarakat soal ciri atau gejala penyakit cacar monyet, penyebab, hingga cara mencegah maupun mengobati.
Menurut dia, gejala cacar monyet hampir sama seperti cacar biasa. Pasien akan mengalami gejala demam tinggi.
Karena itu, Benyamin pun mengimbau warganya agar berhati-hati saat melakukan perjalanan, terutama ke luar negeri.
"Hati-hati, apalagi kalau dari luar negeri hati-hati. Kemudian periksakan diri ke fasilitas kesehatan," lanjut Benyamin.
Benyamin juga mengingatkan warga Tangsel untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat (PHBS).
Sebab faktor tersebut dianggap penting agar terhindar dari segala jenis penyakit, termasuk cacar monyet.
"Tetap ada kaitan itu, karena bagaimana pun penularan soal segala macam itu berkaitan dengan daya tahan tubuh, pola hidup sehat, makanan segala macam," pungkas dia.
Baca juga: Pemprov DKI Jakarta Tracing Kasus Cacar Monyet di Ibu Kota, Begini Hasilnya...
Adapun kasus pertama cacar monyet di Indonesia ditemukan pada seorang WNI laki-laki berusia 27 tahun asal DKI Jakarta.
"Laki-laki ini baru pulang dari bepergian luar negeri yang termasuk dari 89 negara yang sudah melaporkan kasus cacar monyet saat ini,” kata Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8/2022).
Syahril menerangkan, pada 14 Agustus 2022 warga tersebut mengalami demam. Namun, dia tidak langsung berobat ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan.
Dua hari setelahnya, dia tidak hanya demam, tetapi mengalami gejala lesu dan ruam-ruam di sekitar tangan, kaki, dan organ genitalia, serta pembesaran kelenjar limfa.
Melihat gejala makin parah, warga itu datang ke rumah sakit. Petugas kesehatan setempat mencurigai gejala-gejala itu sebagai cacar monyet.
Lantas, 18 Agustus 2022 dilakukan tes PCR. Hasil PCR menyatakan bahwa warga tersebut positif cacar monyet.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.