Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas PUPR Sebut Perbaikan Turap Kali Sitamu Depok Akan Berlangsung Tahun Depan

Kompas.com - 30/08/2022, 15:29 WIB
M Chaerul Halim,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Depok menyebutkan bahwa pembangunan turap baru di bibir Kali Sitamu yang melintasi RT 002 RW 006, Kampung Bendungan, Cilodong, Depok, direncanakan pada 2023.

Kepala Dinas PUPR Kota Depok Citra Indah Yulianty mengatakan, untuk saat ini pihaknya melakukan penanganan dengan memasang karung dan cerucuk bambu sebagai penganti turap yang jebol.

Cerucuk bambu setinggi 1 meter dengan panjang 10 meter terpasang tepat di depan rumah warga yang terdampak.

Baca juga: Turap Kali di Kampung Bedungan Depok Jebol, Akibatnya 8 Rumah Kebanjiran

"Sementara darurat dulu. Kami pasang cerucuk pasang karung tanah dan cerucuk bambu, agar longsor tidak meluas," kata Citra saat dihubungi, Selasa (30/8/2022).

Citra mengaku, pemasangan turap baru bakal dilaksanakan pada tahun depan lantaran menyesuaikan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.

"Karena ada anggarannya untuk pengerjaan turap baru di tahun 2023," kata Citra.

Baca juga: Cerita Warga Kampung Bendungan Depok yang Terjebak Rumah Saat Turap Jebol Usai Hujan Deras...

Sebelumnya diberitakan, turap di Kali Sitamu yang berlokasi di RT 002 RW 006, Kampung Bendungan, Cilodong, Depok, jebol pada Minggu (28/8/2022).

Ketua RW 006 Asep Gumelar mengatakan, musibah itu terjadi saat Kota Depok sedang diguyur hujan deras dari sore hingga malam.

"Kejadiannya turap jebol sekitar habis maghrib. Itu air meluap, kalau ini (turap) tidak roboh mungkin aman, karena ini roboh jadi meluap ke rumah-rumah warga," ketua RW 006, Asep Gumelar saat ditemui di lokasi, Senin (29/8/2022).

Baca juga: Turap Kali Sitamu Jebol, Warga Terdampak Banjir Dapat Bantuan Dinsos dan PMI

Akibatnya, delapan rumah di dua RT dilanda banjir karena air yang meluap dari kali tersebut.

"Delapan rumah yang terdampak, di RT 001 ada dua dan RT 002 ada enam," kata Asep.

Asep menduga, turap sepanjang 100 meter itu jebol lantaran tak kuat menampung debit air yang tinggi.

"Turap yang jebol sekitar 100 meteran. Itu air sampai masuk ke rumah dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter," kata Asep.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com