Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Korban Kebakaran Simprug Memilih Tinggal Beratap Terpal: Ngontrak Mahal, Enggak Ada Duit

Kompas.com - 01/09/2022, 18:51 WIB
Retno Ayuningrum ,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kusharwarti (47), salah satu korban kebakaran di Jalan Simprug Golf II, Jakarta Selatan, memilih tinggal beratap dan beralas terpal di lokasi kebakaran, alih-alih ikut mengungsi.

Sebab, lokasi pengungsian jauh dari permukimannya yang ludes terbakar.

"Ya, karena (lokasi pengungsian) jauh dari sini. Kalau mau ngontrak, mahal, enggak ada duit," kata Kus saat ditemui Kompas.com di tempat kejadian, Kamis (1/9/2022).

Baca juga: Korban Kebakaran Hebat di Simprug Jaksel Mulai Dirikan Tenda di Bekas Rumah yang Terbakar

Sebelum tempat tinggalnya dilanda kebakaran, Kus memiliki warung kopi sebagai sumber mata pencaharian.

Namun, kebakaran pada 21 Agustus lalu itu menghanguskan semuanya, tak ada satu pun yang tersisa.

Kus bercerita, saat kebakaran terjadi, ia sedang berada di luar rumah. Ia kemudian melihat kobaran api dari arah belakang rumahnya.

Kus langsung berlari ke dalam rumah untuk menyelamatkan pakaian dan surat-surat penting.

Baca juga: Sepekan Berlalu, Warga Korban Kebakaran di Simprug Jaksel Masih Butuh Bantuan

Sayangnya, pakaian yang ia selamatkan berakhir terbakar jua karena kobaran api juga datang dari sisi jalan yang lain, tempat Kus meletakkan pakaiannya.

"Tadinya saya letakkan di sini (dekat tiang listrik, seberang jalan). Eh, ikut kebakar sama motor-motor yang terpakir, termasuk motor saya," tutur Kus.

Abdul Aziz Pemukiman penduduk di Simprug, Jakarta Selatan hangus terbakar


Kini Kus menggantungkan hidupnya dari bantuan makanan di posko. Ia juga menggunakan kamar mandi umum untuk mandi, mencuci, dan lainnya.

Baca juga: Masa Tanggap Darurat Kebakaran di Simprug Diperpanjang

Selain bantuan makanan, kata Kus, tiap korban juga mendapat bantuan seperti batako hebel dan pasir untuk membangun kembali rumahnya.

Menurut Kus, setiap KK mendapat bantuan 25 batako hebel.

"Alhamdulillah, bantuan terus mengalir, tidak kekurangan. Ada saja yang ngasih makanan sama pakaian kayak seragam sekolah," kata Kus.

Dengan adanya bantuan seragam sekolah, anak-anak Kus pun tetap bisa mengikuti pembelajaran di sekolah.

Saat ini Kus berharap bisa membangun kembali rumahnya dan berjualan lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com