Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sampai Penunjukan Pj Gubernur DKI Untungkan Kelompok Tertentu

Kompas.com - 05/09/2022, 14:28 WIB
Muhammad Naufal,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta mengingatkan agar penunjukan Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta nantinya tidak menguntungkan kelompok-kelompok tertentu.

Untuk diketahui, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria bakal lengser pada 16 Oktober 2022.

Lalu, Presiden melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) bakal menunjuk Pj Gubernur DKI Jakarta.

Ketua Fraksi Nasdem DPRD DKI Jakarta Wibi Andrina berujar, penunjukkan Pj itu tak boleh menguntungkan kelompok tertentu saat pemilihan serentak pada 2024 nanti.

Baca juga: F-PKS DPRD Jakarta Harap Pj Gubernur DKI Teruskan Program-program Anies

"Jangan sampai penunjukkan Pj (Gubernur DKI) ini hanya akan menguntungkan kelompok-kelompok tertentu di 2024 nanti," sebutnya kepada awak media, Senin (5/9/2022).

Ia melanjutkan, salah satu kriteria untuk pengganti Anies-Riza itu tak boleh berpolitik praktis.

Sebab, kata Wibi, tahun 2022 ini sudah memasuki tahun politik menjelang pemilihan serentak pada 2024.

Karena itu, dia berharap bahwa Pj Gubernur DKI nantinya bakal fokus bekerja untuk warga Jakarta.

Baca juga: Ketika DPRD DKI Dapat Keistimewaan Usulkan 3 Nama Pengganti Anies: Selektif Mencari Calon

"Pj Gubernur adalah orang yang tidak berpolitik praktis karena tahun ini sudah masuk tahun politik ya," tuturnya.

"Jadi, kami berharap Pj Gubernur hingga tahun 2024 adalah orang yang bekerja keras menyelesaikan pekerjaan-pekerjaan rumah yang belum tuntas di Pemerintahan Bapak Gubernur Anies," sambung Wibi.

Ia juga meminta Pj Gubernur DKI agar mampu menjalin kerja sama dengan para pemangku kebijakan di Ibu Kota dan wilayah lainnya.

Baca juga: Nasdem DPRD Jakarta Minta Pemerintah Pusat Keluarkan Nama Calon Pj Gubernur DKI

Dalam kesempatan itu, Wibi turut meminta Pemerintah Pusat agar menggeluarkan nama-nama calon Pj Gubernur DKI Jakarta.

Permintaan ini bertolak belakang dengan amanat dari Kemendagri, yang meminta DPRD DKI Jakarta agar mengusulkan tiga nama calon Pj Gubernur DKI.

Namun, Wibi menilai bahwa amanat dari Kemendagri merupakan gimik belaka.

"Tentang pengusulan (nama calon Pj Gubernur DKI) dari DPRD, saya rasa terlalu gimik. Jadi, keputusannya langsung dari Pemerintah Pusat saja," sebutnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com