Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Dika Terobos Kobaran Api demi Selamatkan Nenek yang Tertidur Saat Rumah Terbakar

Kompas.com - 05/09/2022, 19:07 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kebakaran melanda lima kontrakan dan empat rumah di Jalan Minangkabau Dalam, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan pada Minggu (4/9/2022) malam.

Dika, salah satu korban kebakaran menceritakan bagaimana suana begitu mencekam saat kebakaran melanda sekitar pukul 20.30 WIB.

Api berkobar dan melalap seluruh bangunan tempat tinggalnya dengan cepat hingga merembet ke bangunan lain.

Pria 23 tahun itu kaget dan panik. Namun, yang diingat saat melihat seluruh bangunan terbakar adalah neneknya.

Baca juga: Cerita Warga soal Kebakaran di Setiabudi, Api Pertama Kali Diketahui Anak-anak yang Sedang Bermain

"Saya memang meninggalkan nenek di rumah. Saya saat itu abis dari warung, balik-balik ke rumah sudah terbakar," kata Dika di lokasi, Senin (5/9/2022).

Meski api telah berkobar di atas rumah berlantai dua itu, Dika nekat kembali memasuki rumah. Tujuannya tidak lain untuk menyelamatkan neneknya yang bersusia 70 tahun.

"Saat itu nenek saya sedang tidur. Kemudian saya masuk ke dalam rumah dan bangunin nenek kemudian bopong ke luar rumah," kata Dika.

Dika lalu berteriak meminta tolong. Teriakan itu didengar oleh rekannya telah tiba ke lokasi kebakaran untuk membantu memadamkan.

Baca juga: Lokasi Kebakaran di Setiabudi Jaksel Diberi Garis Polisi dan Jadi Tontonan Warga

Dika menyerahkan neneknya ke teman lalu kembali ke rumah untuk memadamkan api yang berkobar di dalamnya.

"Saat itu api sudah besar, asap sudah penuh. Itu hawa panas sudah terasa banget, akhirnya saya keluar," kata Dika.

Dika tak bisa menyelamatkan sejumlah barang berharga yang ada di dalam rumah, terlebih surat-surat penting.

Meksi disayangkan, bagi Dika keselamatan neneknya merupakan hal yang utama dari segalanya.

"Baju yang kita pakai doang yang kebawa. Tapi yang penting nenek selamat," kata Dika.

Baca juga: Kebakaran di Setiabudi Jaksel, Para Korban Cari Barang hingga Surat Berharga

Saat ini, Dika dan neneknya telah berada di RPTRA Sawo yang diperuntukan menjadi pengungsian.

Lokasi tenda yang dibangun oleh Suku Dinas Sosial (Sudinsos) Jakarta Selatan tak jauh dari rumah yang terbakar.

"Sekarang di RPTRA Sawo sini. Kemarin abis kejadian banget di SDN 14. Tidur sih bisa tapi ya kurang privasi saja. Bantuan logistik alhamdulillah banyak," ucap Dika.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com