Mahasiswa Pajang Sandal Bekas di Depan Gedung DPR: Simbol Masyarakat yang Diabaikan Pemerintah

JAKARTA, KOMPAS.com - Puluhan mahasiswa dari Universitas Panca Sakti Bekasi yang ikut andil dalam unjuk rasa di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, pada Jumat (9/9/2022) sore melakukan aksi pajang sepatu dan sandal bekas.

Sepatu dan sandal bekas itu dipajang di depan gerbang kawasan Gedung Parlemen.

"Kami mengumpulkan sandal dan sepatu bekas sebagai simbol masyarakat yang terabaikan, masyarakat yang tidak didengar suaranya oleh pemerintah," kata orator berpakaian jas kampusnya, Jumat.

Baca juga: 35 Pemuda Demo Kenaikan BBM, Lalu Lintas di Depan Gedung DPR Lancar

Dalam aksi tersebut, mahasiswa dari Bekasi itu menuntut empat hal, mulai dari isu terkait kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) hingga pembangunan Kereta Cepat.

"Kami menuntut empat hal. Pertama, turunkan harga BBM dan bahan pokok, kedua tolak RUU KUHP, berantas mafia migas, dan terakhir tunda proyek IKN dan Kereta Cepat yang terus berjalan padahal masyarakat sedang menderita," kata orator.

Sementara itu, sekitar pukul 17.20 WIB, massa mahasiswa dari Universitas Panca Sakti dan Gerakan Mahasiswa Pembebasan yang datang lebih dulu telah membubarkan diri.

Baca juga: Ojol Demo di Kawasan Patung Kuda, Tolak Kenaikan Harga BBM hingga Minta Menteri ESDM Dicopot

Tepat sebelum hujan deras turun dari langit Senayan, kawasan di depan DPR/MPR RI telah bersih dari massa aksi.

Sementara itu, lalu lintas di Jalan Gatot Subroto terpantau lancar.

Tidak ada penutupan jalan atau penyempitan jalan akibat massa aksi sepanjang hari ini.