Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Restoran Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Bertahan di Tengah Kemunculan Banyak Pesaing Baru

Kompas.com - 09/09/2022, 20:06 WIB
Joy Andre,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih atau yang sekarang dikenal dengan NasGorKam BonSir memiliki strateginya sendiri untuk mengatasi gempuran produk yang sama dari para pesaing.

Tim Marketing dari NasGorKam BonSir, Ghea, mengungkapkan bahwa strategi yang dipakai adalah dengan melakukan rebranding dari nama usaha mereka.

Merek dagang baru itu kemudian didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual - Kementerian Hukum dan HAM Republik Indonesia.

Selain itu, mereka juga melancarkan strategi marketing secara online dengan menyertakan tagar #GueMakanYangAsli.

"Jadi, kami mengantisipasinya itu pakai hashtag #GueMakanYangAsli dan namanya juga disingkat NasGorKam BonSir. Jadi memang ada yang pakai nama Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih, jadi kami singkat saja dan sekarang sudah menjadi hak paten," ucap Ghea kepada Kompas.com, Jumat (9/9/2022).

Baca juga: RM Pondok Djaja, Rumah Makan Padang Tertua di Jakarta dan Upaya Menjaga Rasa serta Keotentikan

Ghea menjelaskan bahwa resep khusus yang dibuat oleh restoran NasGorKam BonSir menjadi kunci untuk mempertahankan cita rasa kaya rempah di berbagai menu makanan mereka.

"Resep khusus dibuat oleh owner kami dan susah dikelola hingga saat ini oleh generasi kedua," ujar Ghea.

Meski banyak usaha yang menjual menu nasi goreng kambing serupa, NasGorKam BonSir mengaku punya cita rasa sendiri.

Rempah nan gurih akan langsung terasa ketika sesuap nasi goreng itu masuk ke dalam mulut.

Daging kambing dan emping yang melimpah ketika dipadukan dengan nasi goreng juga menjadi nilai tambah kuliner legendaris di Jakarta tersebut.

Baca juga: RM Pondok Djaja, Rumah Makan Padang Tertua di Ibu Kota yang Menolak Go Online

"Mengutamakan konsumen adalah tujuan kami. Jadi, semua bahan baku yang digunakan itu memang menggunakan kualitas yang terbaik," ujar Ghea.

NasGorKam Bonsir ini pertama kali muncul pada tahun 1958 dan dijual di gerai kaki lima di Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

"Masih ada hingga saat ini (outlet kaki lima), karena kaki lima adalah outlet pertama," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com