JAKARTA, KOMPAS.com - Kantor pengelola Apartemen Pantai Mutiara di kawasan Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, diserang sekelompok orang tidak dikenal.
Akibat peristiwa ini, penghuni hingga satpam disebut mengalami luka-luka.
Salah satu penghuni apartemen, Yusuf Rusly (68), menyampaikan bahwa penyerangan terjadi pukul 05.30 WIB pada Senin (12/9/2022). Pada saat itu Yusuf sedang tidur, dan mendapatkan telepon dari penghuni lainnya.
"Saya lihat dari atas banyak gerombolan (orang) datang, kurang lebih di atas 50 sampai 100 orang," kata Yusuf saat ditemui.
Baca juga: Pengemudi Taksi Online Diserang Penumpang di Tambun, Korban Ungkap Ciri-Ciri Pelaku
Menurut Yusuf, sekelompok orang tak dikenal itu memasuki lantai basement apartemen, kemudian merusak kantor pengelola.
Bahkan, mereka sampai memukuli satpam dan penghuni apartemen.
"Mereka memecahkan kaca di kantor badan pengelola dan semuanya, banyak satpam dipukuli, saya dengar ada lima satpam dipukuli dan penghuni ada yang dipukul juga," ungkap Yusuf.
Wakapolres Metro Jakarta Utara AKBP Erlin Tang Jaya menjelaskan, sekelompok orang tersebut diduga diajak oleh pengelola apartemen untuk mendatangi hunian tersebut dan melakukan penyerangan.
Baca juga: Anies Sebut Tingkat Hunian Rusun DP Rp 0 Capai 95 Persen, Lebih Tinggi dari Apartemen
"Jadi tadi pagi kita dapat laporan bahwa ada sekelompok dari masyarakat yang masuk ke sini, mungkin menurut saya kelompok ini diajak oleh pengelola untuk membantu mengambil alih kantor yang ada di apartemen tersebut," kata Erlin.
Erlin berujar, kantor yang dirusak segerombolan massa awalnya disegel warga yang sempat berkonflik dengan pengelola apartemen.
Buntut dari konflik tersebut, akhirnya pengelola diduga menyewa puluhan orang yang tiba-tiba datang dan membuat kekacauan.
"Kita pastikan bahwa pengrusakan ini sebenarnya dilakukan oleh pengelola sendiri, yang mana itu adalah kantornya sendiri yang ditutup oleh warga apartemen ini," papar Erlin.
"Mungkin ada konflik antar pengelola dengan penghuni di sini sehingga terjadi keributan," tambahnya lagi.
Sebelumnya, kata Yusuf, massa yang datang hari ini, datang dan membuka segel sampai menghancurkan pintu kantor pengelola apartemen.
"Jadi mereka ini berkelompok, jadi mereka ini bukan di pihak kita, tapi mereka itu di pihak badan pengelola," terangnya.