Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rangkaian Kereta Inspeksi untuk Kereta Cepat Jakarta Bandung Dikirim ke Depo Tegalluar Bandung

Kompas.com - 13/09/2022, 11:16 WIB
Zintan Prihatini,
Nursita Sari

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rangkaian kereta inspeksi untuk perawatan kereta cepat Jakarta Bandung (KCJB) sudah dikirim dari Depo Cakung, Jakarta Timur, menuju Depo Tegalluar, Kabupaten Bandung.

Rangkaian kereta inspeksi atau comprehensive inspection train (CIT) dikirim pada Senin (12/9/2022).

GM Corporate Secretary PT KCIC Rahadian Ratry mengatakan, persyaratan termasuk perizinan untuk perjalanan rangkaian kereta inspeksi proyek KCJB sudah dirampungkan, sehingga rangkaian tersebut bisa dikirim ke Depo Tegalluar.

"Alhamdulillah perizinan ataupun persyaratan dan prosedur lainnya untuk pengiriman EMU CIT ini sudah lengkap, sehingga perjalanan menuju Depo Tegalluar bisa dilakukan," kata Rahadian dalam keterangannya, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Wamen BUMN Sebut Jokowi Bakal Jajal Kereta Cepat bersama Xi Jinping

Menurut dia, perizinan maupun prosedur perjalanan sudah selesai pertengahan pekan lalu.

Namun, lantaran jadwal perjalanan yang diizinkan adalah Senin-Kamis, maka perjalanan rangkaian CIT menuju Depo Tegalluar ditunda dan baru dilakukan pada Senin kemarin.

"Perjalanan dari Depo Cakung menuju Depo Tegalluar membutuhkan estimasi waktu sekitar dua hari. Jika perjalanan dimulai pada Kamis sementara perjalanan tidak bisa dilanjutkan di hari Jumat, hal itu cukup berisiko," kata Rahadian.

"Atas pertimbangan itu, perjalanan menuju Depo Tegalluar baru dimulai hari ini," tambah dia.

Baca juga: Rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung Batch Pertama Tiba di Indonesia

Rahadian menyebutkan, perjalanan menuju Depo Tegalluar akan dilakukan pada window hours, yakni pukul 22.00-05.00 WIB. Dengan demikian, hal tersebut diharapkan tidak menganggu arus lalu lintas.

Jika tidak ada kendala, Rahadian menuturkan, rangkaian kereta inspeksi atau EMU CIT akan tiba di Depo Tegalluar pada Selasa malam atau Rabu pagi.

"Pengiriman CIT akan kami lakukan bertahap namun dengan seefisien mungkin, mengingat satu rangkaian kereta inspeksi ini terdiri dari delapan cars sehingga membutuhkan waktu. Semoga segalanya lancar sehingga bisa sampai di Depo Tegalluar untuk dilakukan pemeriksaan dan tindakan lanjutan," tutur dia.

Baca juga: Saat Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Ganggu Aktivitas Warga...

Setibanya di Depo Tegalluar, rangkaian kereta inspeksi akan dirangkai ulang setelah seluruh cars atau kereta lengkap. Rahadian pun berharap, proses pengiriman dan perakitan ulang bisa berjalan lancar.

Adapun rangkaian KCJB telah tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, pada Jumat (2/9/2022). Ini merupakan rangkaian kereta api cepat pertama yang tiba di Indonesia dan ASEAN.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo berujar, kedatangan rangkaian kereta api cepat di Indonesia menjadi salah satu bentuk kesiapan jelang pertemuan G20 yang akan diadakan pada November 2022.

"Kami akan melakukan testing nanti di November, waktu G20 dari jalur Tegalluar sampai dengan Kopo," ujar Kartika saat menyaksikan kedatangan rangkaian kereta api cepat Jakarta-Bandung di Pelabuhan Tanjung Priok.

Sementara itu, kereta cepat Jakarta Bandung ditargetkan mulai beroperasi pada Juni 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com