Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebakaran Gudang JNE di Pekapuran Depok, Polisi Periksa Lima Saksi

Kompas.com - 13/09/2022, 15:13 WIB
M Chaerul Halim,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Sektor (Polsek) Cimanggis telah memeriksa lima saksi terkait kebakaran gudang JNE di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok pada Senin (12/9/2022).

Kepala Unit Reserse Kriminal Kepolisian Sektor (Polsek) Cimanggis, AKP Hendra mengatakan, kelima saksi  merupakan orang yang pertama kali mengetahui kebakaran tersebut.

"Kami sudah memeriksa lima saksi yang di TKP, tiga orang sekuriti dan dua orang karyawan JNE," kata Hendra kepada wartawan, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Datangi Rumah yang Terdampak Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Manajemen Mendata Kerusakan

Berdasarkan keterangan saksi, kemunculan api berasal dari ruang penyimpanan barang Eiger.

"Dari ruang Eiger ya, itu ada api kemudian dia (pegawai JNE) lapor sekuriti dan Polsek. Baru setelah itu pemadam datang," kata Hendra.

Kendati demikian, Hendra belum dapat memastikan penyebab kebakaran gudang tersebut. Sebab, Pusat Laboratorium Forensik (Pustabfor) Bareskrim Polri belum melakukan pemeriksaan.

"Kami sedang menunggu Puslabfor Mabes Polri akan melakukan pemeriksaan. nanti kita baru bisa mendapat kesimpulan ya penyebabnya apa," ujar Hendra.

Sebelumnya diberitakan, seorang warga bernama Handi Aditya mengatakan, api kali pertama ia lihat berada di lantai dua gudang JNE di sebelah timur.

"Iya dari sebelah kiri (gudang JNE), merembet ke belakang area gudang hingga hampir kena pom bensin," kata Handi saat ditemui di lokasi, Senin.

Baca juga: Kondisi Gudang JNE di Pekapuran Depok Pasca-kebakaran, Dikelilingi Garis Polisi hingga Asap yang Masih Mengepul

Kobaran api itu, kata Handi, diawali bunyi ledakan dari gudang tersebut dan letupannya terdengar hingga beberapa kali.

"Kalau pas kejadian ada ledak-ledakan gitu sih sekitar jam 03.30 WIB," ujar dia.

Senada dengan Handi, warga bernama Robi pun mengaku mendengar suara ledakan sebelum melihat kobaran api membesar

"Suara petasan peletek-peletek, kemudian suara ledakan-ledakan banyak. Awalnya sekitar pukul 03.30 WIB," ujar dia.

Kemudian Robi mengecek ke sumber suara tersebut. Namun, ia dikejutkan dengan kobaran api di depan rumahnya sudah membesar. Sebab, kediamannya Robi berhadapan langsung dengan Gudang JNE.

"Pas buka pintu api di depan langsung panik. Saya menyelamatkan diri sendiri sama keluarga ke luar (melalui area) belakang rumah warga," ujar Robi.

"Api di sini, samping rumah saja terasa panas banget. Semuanya langsung teriak kebakaran-kebakaran," sambung dia.

Baca juga: Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Damkar Sebut Pendinginan sampai Senin Malam

Kepala Bidang Pengendalian Operasional Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Welman Naipospos mengatakan, kebakaran dilaporkan sekitar pukul 04.51 WIB. Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 08.57 WIB.

Welman mengatakan, belum dapat dipastikan penyebab kebakaran, tetapi dugaan sementara akibat korsleting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Polisi Grebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Kawasan Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com