JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Nining Elitos menyebutkan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) tidak memiliki kepedulian terhadap rakyat.
Hal ini ia sampaikan terkait kejutan ulang tahun untuk Ketua DPR Puan Maharani. Kejutan tersebut diberikan anggota DPR saat rapat paripurna, Selasa (6/9/2022).
Sementara di luar Kompleks Parlemen, ribuan rakyat berunjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Long March dari Sarinah ke Kawasan Patung Kuda
"Hal itu menunjukkan kualitas wakil-wakil rakyat kita tidak peduli lagi atas nasib rakyatnya," ujar Nining, saat demonstrasi di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, Selasa (13/9/20222).
Nining menegaskan, seharusnya saat itu anggota DPR menemui dan mengapresiasi massa buruh yang sedang memperjuangkan hak sebagai warga negara dengan meminta pemerintah menurunkan harga BBM.
Namun pada kenyataannya, wakil rakyat itu justru bersuka cita dengan merayakan hari ulang tahun Puan Maharani di ruang rapat paripurna Gedung DPR.
"Rakyat sedang menderita, rakyat sedang menangis, Ibu Pertiwi sedang berduka, justru wakil-wakilnya berpesta pora dengan merayakan anniversary," ucap Nining.
"Inilah bentuk ketidakpekaan wakil rakyat dan pemerintah terhadap rakyatnya," tutur dia.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh dan Mahasiswa: Kami Akan Lakukan Pemogokan Umum
Adapun Puan Maharani mendapat kejutan ketika memimpin rapat paripurna. Lagu ulang tahun tiba-tiba menggema di ruang rapat paripurna.
Ketika itu Puan baru saja membacakan pidato dan menyerahkan laporan kinerja DPR tahun sidang 2021-2022.
Kejutan untuk Puan itu dilakukan dengan saat massa buruh menggelar unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM di depan Gedung DPR RI.
Hingga demo selesai pada sore hari, tak ada satu pun perwakilan dari DPR yang datang menemui massa pengunjuk rasa.
Sebelumnya, pemerintah resmi menaikkan harga pertalite, solar dan pertamax pada Sabtu (3/9/2022) pukul 14.30 WIB.
Harga pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Mahasiswa Berbagai Universitas Tiba di Kawasan Patung Kuda
Presiden Joko Widodo mengatakan, pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia.
Namun, anggaran subsidi dan kompensasi BBM tahun 2022 telah meningkat tiga kali lipat dari Rp 152,5 triliun menjadi Rp 502,4 triliun. Angka ini diperkirakan akan terus mengalami kenaikan.
Oleh karenanya, pemerintah memutuskan mengalihkan subsidi tersebut ke masyarakat yang kurang mampu melalui sejumlah bantuan sosial.
"Ini adalah pilihan terakhir pemerintah yaitu mengalihkan subsidi BBM sehingga harga beberapa jenis BBM yang selama ini mendapat subsidi akan mengalami penyesuaian," kata Jokowi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.