Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kawasan Tebet Eco Park yang Kembali Dibuka Jadi Sasaran Vandalisme...

Kompas.com - 14/09/2022, 09:43 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Pertamanan dan Kehutanan kembali membuka Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, pada 15 Agustus 2022.

Sebelumnya taman tersebut ditutup sementara pada Juni 2022 setelah dibuka pertama kali pada 23 April 2022.

Penutupan sementara Tebet Eco Park dilakukan untuk keperluan peremajaan dan penambahan sejumlah fasilitas di dalam taman tersebut.

Namun, belum genap satu bulan Tebet Eco Park dibuka, seng penutup taman yang berwarna silver itu jadi sasaran aksi vandalisme.

Baca juga: Penutup Area Tebet Eco Park Jadi Sasaran Vandalisme, Pelaku Beraksi Malam Hari

Coretan cat semprot

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Selasa (13/9/2022) di lokasi, pagar seng itu tampak mengelilingi area tuang terbuka hijau tersebut.

Sebagian coretan itu umumnya berada pada seng penutup yang lokasinya berada di sisi utara atau tepat di belakang pintu masuk utama Tebet Eco Park.

Beberapa di antaranya merupakan coretan tersebut layaknya sebuah julukan "RAY", "MR", dan "FEM".

Beberapa coretan-coretan tersebut tampak dilakukan pelakunya menggunakan cat semprot dengan warna hitam, merah, dan kuning hingga biru.

Sebagian coretan yang berada di seng penutup sementara sisi selatan kawasan Tebet Eco Park telah ditimpa dengan cat minyak untuk menyamarkan.

Baca juga: Gratis dan Fasilitas Lengkap, Alasan Pengunjung Rekreasi di Tebet Eco Park

"Sudah lama itu, tapi saya kurang tahu juga kapannya karena kan kita jaga dalam. Yang di luar biasanya Satpol PP," ujar salah satu petugas keamanan di lokasi.

Beraksi malam hari

Petugas kemanan mengatakan, orang tak dikenal diduga mencoret-coret pagar seng tersebut pada malam hingga dini hari.

"Malam hari hingga dini hari. Kadang-kadang kami masih keliling, patroli malam. Itu kami tunggu tidak ada," kata dia.

Namun, petugas tersebut tak mengetahui pasti kapan tepatnya aksi vandalisme itu dilakukan.

Ia menyebut orang-orang tak dikenal mulai mencoret-coret seng penutup area Tebet Eco Park sejak tiga minggu lalu.

"Tiga minggu lalu lah kira-kira," kata dia.

Baca juga: Sejumlah Warga Tak Tahu Masuk Tebet Eco Park Harus Daftar lewat Aplikasi JAKI

Sebagian telah dihapus

Sebagian coretan pada seng tersebut disebut telah ditimpa dengan cat minyak oleh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU).

"Sebagian sudah dihapus PPSU kelurahan. Di sini kan (Kelurahan) Tebet Barat sama Tebet Timur," ujar petugas kemanan itu.

Adapun pengawasan di luar kawasan Tebet Eco Park sebelumnya diklaim telah dilakukan, baik di area dalam hingga di sisi luar yang merupakan kewenangan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).

"Kamera CCTV ada di area dalam saja, ada 24 unit. Kalau yang menyorot ke luar dari kamera dalam (Tebet Eco Park) itu tidak ada," ucap petugas.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Tebet Timur Lukman Haris mengatakan, sejumlah coretan pada seng Tebet Eco Park itu sebelumnya telah ditimpa menggunakan cat minyak.

"Kita nggak tau ya coretan coretan liar itu sering ada terus biasa dihapuskan oleh kami PPSU pakai cat putih. nanti beberapa hari kemudian ada lagi," kata Lukman.

Lukman menegaskan, sampai saat ini belum diketahui siapa pelaku yang melakukan vandalisme pada seng penutup Tebet Eco Park itu.

"Tidak tau siapa ya yang melakukan coretan-coretan tersebut, sering sekali gitu coretan coretan liar. Biasa malam-malam nyoret nyoretnya," kata Lukman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com