Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Solusi Mengatasi Kemacetan di Jalan Puspitek dan Siliwangi Tangsel...

Kompas.com - 14/09/2022, 09:45 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Pada saat jam sibuk sekitar pukul 07.00 hingga 09.00 WIB, kemacetan kerap terjadi di sejumlah ruas jalan di Tangerang Selatan, tak terkecuali Jalan Siliwangi Pamulang dan Jalan Raya Puspitek Serpong.

Penyebabnya tak lain karena pada waktu tersebut, mobilitas pekerja, pelajar, dan mahasiswa sangat tinggi.

Terlebih pada Kamis (1/9/2022), ketika 8.000 mahasiswa baru Universitas Pamulang (Unpam) mengikuti program pengenalan studi dan almamater (Propesa). Kegiatan itu dinilai semakin memperparah kemacetan.

Baca juga: Jalan Puspitek dan Siliwangi Sempat Macet Parah, Wali Kota Tangsel: Karena Kegiatan Ospek Mahasiswa

Kemacetan parah tersebut menjadi sorotan Pemerintah Kota Tangsel. Pemkot kemudian berusaha mencari solusi untuk mengatasi kemacetan, salah satunya dengan meminta pihak Unpam menggeser jadwal perkuliahan dari pukul 07.00 menjadi 08.00 WIB.

Menanggapi itu, pihak Unpam langsung menyampaikan permohonan maaf dan secara perlahan mengubah jadwal perkuliahan.

Kemacetan akibat kegiatan ospek mahasiswa

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengatakan, ada dua titik kemacetan parah yang terjadi pekan lalu akibat aktivitas mahasiswa baru Unpam.

"Iya itu di dua titik, di Jalan Raya Viktor (Serpong) dan Jalan Raya Siliwangi (Pamulang) karena ada massa mahasiswa baru yang masuk atau ospek dari Unpam tapi ribuan jumlahnya. Jadi menyebabkan kemacetan cukup panjang," kata Benyamin, Selasa (13/9/2022).

Baca juga: Urai Kemacetan di Jalan Puspitek dan Siliwangi, Pemkot Tangsel Usul Jadwal Kuliah Unpam Diubah

Ia menjelaskan, Jalan Raya Siliwangi macet parah karena kegiatan mahasiswa di Gedung Kampus Utama Unpam.

Sementara itu, Jalan Raya Puspitek macet karena adanya aktivitas perkuliahan mahasiswa baru Unpam Kampus Viktor.

"Karena itu satu jalur, badan jalannya juga tidak begitu lebar," kata Benyamin.

Pemkot minta jadwal kuliah Unpam diubah

Pemkot Tangsel kemudian menggelar rapat koordinasi dengan pihak kampus, jajaran kepolisian, dan lainnya untuk mencari solusi.

Dalam rapat tersebut, Pemkot Tangsel mengusulkan Unpam mengubah jadwal perkuliahan dari pukul 07.00 menjadi 08.00 WIB.

"Antara lain usulnya bahwa jam belajarnya itu digeser, jangan jam 07.00, menjadi jam 08.00 dan seterusnya," ujar Benyamin.

"Jam masuknya supaya enggak crossing sama anak SD, SMP, SMA yang melintas di situ, makanya (diminta) digeser sampai jam 08.00," imbuh dia.

Baca juga: Sempat Macet Parah sejak Pekan Lalu, Arus Lalu Lintas di Jalan Puspitek Tangsel Kembali Lancar

Meski demikian, Pemkot Tangsel tidak memaksakan aturan itu kepada kampus Unpam. Keputusan tersebut sepenuhnya dikembalikan kepada pihak Unpam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Polri Gerebek Gudang Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster di Bogor

Megapolitan
Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Walkot Jaksel: Warga Rawajati yang Terdampak Normalisasi Ciliwung Tidak Ada yang Protes

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com