Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mencari Solusi Mengatasi Kemacetan di Jalan Puspitek dan Siliwangi Tangsel...

Kompas.com - 14/09/2022, 09:45 WIB
Annisa Ramadani Siregar,
Nursita Sari

Tim Redaksi

"Iya, karena menyangkut banyak hal untuk mereka, karena bukan hanya lalu lintas saja, tapi juga kaitan sama dosennya dan sebagainya. Kami serahkan sepenuhnya ke pihak rektorat," tutur Benyamin.

Pihak Unpam meminta maaf

Menanggapi pernyataan Pemkot Tangsel, pihak Unpam menyampaikan permohonan maaf.

"Jika sempat menimbulkan kemacetan, kami mohon maaf. Dan kami ucapkan terima kasih atas perhatian dan dukungan masyarakat dan Pemerintah Kota, terutama Dishub yang turut serta berperan dalam membantu mengurai kemacetan," ujar Wakil Rektor 1 Bidang Akademik Unpam Ubaid Al Faruq, Selasa.

Menurut Ubaid, pihaknya akan terus berupaya menyelenggarakan pendidikan yang memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).

Ubaid mengakui bahwa pada Kamis (1/9/2022) saat dilaksanakan Propesa, kemacetan sempat terjadi.

Namun, pada Sabtu (3/9/2022), kegiatan yang diikuti 11.000 mahasiswa baru itu diklaim tidak menimbulkan macet.

"Menurut kami ini salah satu bentuk euforia mahasiswa yang selama ini belajar pada saat pandemi Covid-19 (hanya daring), saat ini sudah mulai tatap muka," jelas Ubaid.

Baca juga: Disebut Jadi Sumber Titik Kemacetan, Unpam: Kami Mohon Maaf

Pihak Unpam, kata Ubaid, sangat terbuka menerima masukan ataupun usulan dari berbagai pihak.

Saat ini, Unpam masih mengkaji solusi terbaik dari usulan yang disampaikan Pemkot.

Kendati demikian, usulan perubahan jadwal kuliah dari Pemkot sudah mulai diterapkan oleh kampus yang berada di Jalan Siliwangi dan Jalan Raya Puspitek tersebut.

"Sebagai informasi, sudah ada kurang lebih 10 persen perkuliahan yang terjadwal pagi jam pertama telah distribusikan ke jadwal yang lebih siang atau hari lain," pungkas Ubaid.

Arus lalu lintas sudah kembali lancar

Kemacetan parah sempat terjadi pekan lalu. Namun, pantauan Kompas.com pada Senin (12/9/2022) pukul 09.30 WIB, arus lalu lintas di Jalan Raya Puspitek sudah mulai normal.

Hal itu juga diakui pengemudi ojek online bernama Siswandi (27). Saat Siswandi melewati Jalan Puspitek dari Gang Rais menuju Stasiun Rawa Buntu pada pukul 06.15 WIB, arus lalu lintas lancar.

Kemudian, saat kembali melewati Jalan Raya Puspitek pada pukul 07.16 WIB untuk mengantarkan penumpang, Siswandi juga tidak terdampak macet meski itu merupakan jam rawan macet.

"Agak ramai tapi untuk motor lancar, kalau mobil macet, tapi enggak separah minggu kemarin," jelas Siswandi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Istri Oknum Pejabat Kemenhub Akui Suaminya Ucap Sumpah Sambil Injak Kitab Suci

Megapolitan
Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Polisi Tangkap Pelaku Tabrak Lari di Gambir yang Sebabkan Ibu Hamil Keguguran

Megapolitan
Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Polisi Akan Datangi Rumah Pemilik Fortuner yang Halangi Perjalanan Ambulans di Depok

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Polisi Selidiki Kasus Penistaan Agama yang Diduga Dilakukan Oknum Pejabat Kemenhub

Megapolitan
Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Viral Video Perundungan Pelajar di Citayam, Korban Telepon Orangtua Minta Dijemput

Megapolitan
Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com