Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Masih Dalami Penyebab Kebakaran Gudang JNE di Pekapuran Depok

Kompas.com - 14/09/2022, 17:24 WIB
M Chaerul Halim,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Kepolisian Resor (Polres) Metro Depok masih mendalami penyebab kebakaran Gudang JNE Express di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok.

Sebagai informasi, kebakaran gudang tersebut terjadi pada Senin (12/9/2022) sekitar pukul 04.51 WIB.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno mengatakan polisi telah menggandeng Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengidentifikasi penyebab kebakaran di gudang tersebut.

Baca juga: Terkendala Kepulan Asap Bekas Kebakaran Gudang JNE di Pekapuran Depok, Puslabfor Polri hanya Periksa Saksi

Namun, tim Puslabfor masih mengalami kendala di lokasi kebakaran lantaran masih ditemukan beberapa titik api dan kepulan asap.

"Masih ditemukannya beberapa titik api yang belum padam, kemudian masih ada kabut asap. Sehingga foto-foto yang dihasilkan tidak bisa begitu jelas," kata Yogen kepada wartawan, Rabu (14/9/202).

Untuk itu, dikatakan Yogen, akhirnya Tim Puslabfor memutuskan akan kembali melakukan identifikasi di lain waktu sembari menunggu pihak damkar memadamkan api.

Baca juga: Cek Gudang JNE yang Terbakar di Pekapuran Depok, Puslabfor Polri Terkendala Kepulan Asap

Selain itu, polisi juga meminta kepada pihak JNE terkait rancangan bangunan serta instalasi listrik untuk dapat mengidentifikasi penyebab kebakaran itu.

"Sementara dari Puslabfor dan kami masih minta terkait rancang bangun dari gudang dan instalasi listrik juga untuk kami pelajari apakah itu human error ataupun kesalahan dari listrik," ujar dia.

Bahkan, dalam mengungkapkan penyebab kebakaran itu, lanjut Yogen, beberapa saksi yang melihat kebakaran gudang itu juga telah diperiksa.

Akan tetapi, pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan atas peristiwa kebakaran itu.

Baca juga: Deretan Brand yang Terdampak Kebakaran Gudang JNE Cimanggis

"Kami akan dalami dulu, karena memang kejadian dini hari sehingga tidak banyak saksi yang melihat awal api dari mana. Bahkan, saksi (yang sudah diperiksa) juga tidak mengetahui berasal dari mana penyebabnya api tersebut," imbuh Yogen.

Sebelumnya diberitakan, Tim Puslabfor Mabes Polri mendatangi Gudang JNE Express di Jalan Pekapuran, Curug, Cimanggis, Depok pada Selasa (13/9/2022).

Kedatangannya untuk mengecek sekaligus mengusut penyebab kebakaran gudang tersebut. Namun, tim Puslabfor Polri terkendala asap yang masih mengepul.

Baca juga: Kebakaran Gudang JNE Pekapuran Depok, Polisi Sebut Sumber Api Berasal dari Ruang Produk Eiger

"Hari ini baru cek doang sama periksa saksi-saksi oleh Puslabfor," kata Kanit Reskrim Polsek Cimanggis AKP Hendra kepada wartawan usai mendampingi tim Puslabfor Polri di lokasi, Selasa.

Adapun saksi-saksi yang diperiksa yaitu tiga orang sekuriti dan dua orang pegawai JNE. Mereka merupakan orang yang pertama kali mengetahui kebakaran tersebut.

Hendra menyebutkan, pengecekan di gudang JNE oleh Puslabfor belum selesai. Sebab, tim Puslabfor terkendala asap yang masih mengepul di lokasi kebakaran.

Baca juga: Kebakaran Gudang JNE di Pekapuran Depok, Polisi Periksa Lima Saksi

Kendati demikian, Hendra memperkirakan tim Puslabfor akan kembali melakukan pemeriksaan pada Kamis atau Jumat.

"Nanti bisa dua atau tiga hari lagi baru kami periksa lagi. Diperiksa lagi sama Puslabfor," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com