Belakangan, sistem insentif itu dihilangkan sehingga kurir hanya mendapatkan bayaran flat Rp 2.000 per paket yang diantarkan.
Artinya jika berhasil mengantarkan 35 paket pun, bayaran yang diterima kurir hanya Rp 70.000.
"Tidak sebanding dengan harga BBM, sementara kami tak ada uang bensin. Bensin dan motor dari kami," kata Anton.
Baca juga: Pelaku Penyerangan di Jatinegara Mengaku Beli Peluru di Shopee, Polisi: Kami Akan Dalami
Anton menyebut penghilangan insentif itu diinfokan manajemen pada 4 September, sehari setelah kenaikan BBM, dan mulai berlaku sejak 13 September.
Sejak saat itu, Anton pun bersama rekan-rekannya melakukan mogok kerja dan menyampaikan aksi protes.
Awalnya, aksi hanya dilakukan di gudang masing-masing.
Namun karena sudah berhari-hari tak ada tanggapan, maka kurir Shopee dari wilayah Bogor dan Bekasi pun kemarin mendatangi langsung kantor pusat Shopee di SCBD untuk melakukan aksi protes.
"Kami enggak minta kenaikan gaji kok dengan kenaikan BBM ini, kami cuma minta penghasilan kami jangan diturunkan," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.