Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tragedi Dini Hari yang Bangunkan Ratusan Warga Cikini Kramat, Rumah Terbakar Tak Bersisa...

Kompas.com - 28/09/2022, 09:22 WIB
Reza Agustian,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Musibah datang tak pernah mengenal waktu. Puluhan bangunan semipermanen di Jalan Cikini Kramat, Menteng, Jakarta Pusat, ludes dilalap api pada Selasa (27/9/2022) dini hari.

Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Kasudin Gulkarmat) Jakarta Pusat Asril Rizal mengatakan, jajarannya menerima informasi kebakaran berdasarkan laporan seorang warga sekitar pukul 04.35 WIB.

"Objek terbakar rumah semipermanen," kata Asril dalam keterangannya, Selasa.

Menurut Asril, api diduga pertama kali muncul dari kompor gas salah satu pedagang bubur yang berada di permukiman warga tersebut.

Baca juga: Permukiman Warga di Menteng Terbakar, Api Diduga Muncul dari Kompor Gas Pedagang Bubur

"Kronologi dari kompor gas lapak produksi bubur," ungkap dia.

Pada kesempatan terpisah, Lurah Pegangsaan Sendi Yusuf Maulana mengatakan, terdapat 21 bangunan semipermanen di permukiman warga tersebut hangus tak bersisa, berdasarkan data sementara.

"Objek terbakar rumah tinggal. Estimasi 20 rumah di RT 004 dan estimasi satu rumah di RT 015, total 21 rumah," kata Sendi.

Sendi mengungkapkan, sebanyak 41 kepala keluarga atau 500 jiwa terdampak akibat kebakaran pada area seluas 2.000 meter persegi itu.

Baca juga: 21 Bangunan Semipermanen Terbakar di Menteng, 500 Jiwa Terdampak...

Api muncul saat korban tidur nyenyak

Salah satu warga yang rumahnya terdampak, Amelia (43) menceritakan bahwa dirinya mengetahui musibah kebakaran tersebut saat keluarganya sedang tertidur.

"Saya lagi tidur dibangunkan, 'gubrak-gubrak, ada kebakaran, ada kebakaran', saya lari. Namanya orang lagi tidur kan panik," ujar Amelia saat ditemui di lokasi kebakaran.

Menurut Amelia, ia tidak mengetahui penyebab pasti kebakaran yang terjadi saat matahari pagi belum terbit.

Baca juga: Cerita Korban Kebakaran di Menteng Selamatkan Diri Bersama 4 Anaknya, Api Muncul Saat Mereka Tidur Nyenyak

Ia berusaha menyelamatkan diri bersama empat anaknya, bergegas keluar dari rumah.

"Pas saya keluar gang, terdengar suara gubrak-gubrak, gitu. Berarti kan ada yang terbakar," ungkap dia.

Kendati rumahnya turut terbakar, Amelia mengaku bersyukur karena ia bersama dengan anggota keluarga lainnya berhasil menyelamatkan diri meski tidak ada satupun barang-barang di rumahnya yang berhasil dievakuasi.

"Alhamdulillah selamat intinya bawa diri saja, semua perabotan saya sudah habis semua, enggak ada yang tersisa sudah hancur-hancuran," ucap Amelia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Tidak Kunjung Laku, Rubicon Mario Dandy Bakal Dilelang Ulang dengan Harga Lebih Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Pemprov DKI Disarankan Gunakan Wisma Atlet buat Tampung Warga Eks Kampung Bayam

Megapolitan
Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Terlibat Tawuran, Dua Pelajar Dibacok di Jalan Raya Ancol Baru

Megapolitan
Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Potret Kemiskinan di Dekat Istana, Warga Tanah Tinggi Tidur Bergantian karena Sempitnya Hunian

Megapolitan
Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Dinas SDA DKI Targetkan Waduk Rawa Malang di Cilincing Mulai Berfungsi Juli 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com