TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Perampokan toko emas di ITC BSD, Tangerang Selatan, pada 16 September lalu menyibak sejumlah fakta menarik.
Perampokan itu disinyalir bukan kriminal umum biasa karena melibatkan eks anggota TNI yang telah dipecat, dilakukan berulang kali, dan adanya dugaan keterkaitan dengan pendanaan kegiatan terorisme.
Perampokan bermula ketika toko didatangi oleh seorang pria tidak dikenal pada siang bolong.
Pria itu langsung menembakkan pistol ke arah etalase toko dan mengambil perhiasan di toko emas tersebut.
Mendengar suara tembakan, petugas sekuriti datang dan berusaha mencegah. Namun, pelaku bergerak cepat menodongkan pistol.
Baca juga: Kronologi Perampokan Toko Emas di Mal Kawasan Serpong: Datang, Tembak, Sikat lalu Kabur
Todongan senjata api tersebut membuat petugas sekuriti mundur, sedangkan pelaku langsung pergi dengan membawa perhiasan seberat 650 gram.
Setelah dua pekan buron, para pelaku yang berjumlah empat orang akhirnya tertangkap pada Kamis (29/9/2022).
Kepala Polres Tangerang Selatan AKBP Sarly Sollu mengatakan, pengungkapan kasus ini tidak semudah membalikkan telapak tangan.
"Perlu diketahui, lamanya pengungkapan bukan karena tidak ada sebab, tapi cukup detail yang harus kita laksanakan. Dari barang bukti yang ditemukan, kita mengidentifikasi pelaku dari sidik jari," ujar Sarly saat konferensi pers di Polres Tangsel, Jumat (30/9/2022).
Baca juga: Dua Pekan Buron, Identitas Perampok Toko Emas di ITC BSD Terkuak lewat Sidik Jari
Sarly menyebutkan, komplotan perampok spesialis toko emas yang sudah beberapa kali beraksi ini meninggalkan jejak yang cukup minim.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.