Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Perpisahan dari Anies pada Dua Minggu Terakhirnya...

Kompas.com - 03/10/2022, 06:53 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masa jabatan Anies Baswedan sebagai orang nomor satu di DKI Jakarta tinggal menghitung hari.

Anies purnatugas sebagai Gubernur DKI Jakarta pada 16 Oktober 2022.

Dengan masa jabatan yang akan habis dalam beberapa hari ke depan, Anies beberapa kali melontarkan "kode" bahwa ia siap bertarung pada Pemilihan Presiden 2024.

Termasuk saat dirinya hadir dalam acara yang digelar Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Djakarta Theatre XXI, Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (2/10/2022).

Acara itu bertajuk "Leadership, Reformasi, & Pengabdian. A Farewell Event For Gubernur Anies Baswedan".

Baca juga: Saat Mikrofon Anies Baswedan Mati....

Minta didoakan

Dalam kesempatan itu, Anies meminta didoakan menjelang lengser dari jabatannya sebagai gubernur.

"Dua pekan ke depan masih banyak yang dituntaskan. Doakan setelah ini saya bisa menjalankan amanat apa pun sebaik-baiknya," ujar Anies saat memberikan paparan dalam acara tersebut, Minggu kemarin.

Anies juga meminta, apa yang sudah ia bangun di Jakarta agar dijaga saat dirinya tak lagi menjabat sebagai gubernur.

"Dua minggu ke depan, saya akan selesai dan menjadi warga negara, sekarang masih penyelenggara negara," kata Anies.

Baca juga: Ridwan Kamil Berseloroh, Suara UGM Bisa Pecah Dua jika Anies dan Ganjar Maju Pilpres

"Saya berharap apa yang sudah ada di Jakarta yuk jaga sama-sama," tutur Anies.

Harapan Anies, Jakarta bisa menjadi kota global terbaik, minimal di Asia Tenggara.


"Insyaallah Jakarta makin maju dan makin berkembang," ucap Anies.

Dukungan dari Ridwan Kamil

Forum tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Dalam kesempatan itu, Ridwan Kamil menyampaikan akan mendukung Anies sebagai Presiden 2024 bila memang takdirnya demikian.

"Mudah-mudahan, saya doakan menjelang 2024, kita dukung siapapun presidennya, setuju?" ujar Ridwan Kamil.

"Kalau takdir di Pak Anies, kita dukung Pak Anies sebagai presiden," kata Ridwan Kamil disambut tepuk tangan hadirin.

Ridwan kemudian melanjutkan kalimatnya.

Baca juga: Jelang Lengser, Anies: Doakan Setelah Ini Saya Bisa Jalankan Amanat Apa Pun

"Kalau takdirnya bukan di Pak Anies, tetap kita dukung siapa pun itu. Setuju?" ujar RK, sapaan akrabnya.

Ridwan bahkan berseloroh, dukungan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) bisa terpecah menjadi dua kubu jika Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo maju dalam Pilpres 2024.

Sebab, keduanya merupakan alumnus UGM.

"Waktu di UGM, saya bilang Kang Bima (Wali Kota Bogor). Wah ini bahaya UGM bisa terbelah. Satu sisi terbelah. Satu sisi Pak Ganjar alumni UGM kan? Di kanan teriak Pak Anies alumni UGM," ujar Ridwan.

"Terus saya bilang, biar UGM kondusif, pilih Ridwan Kamil," kata dia kemudian disambut tepuk tangan hadirin.

Anies siap jadi capres

Pernyataaan ihwal kesiapan menjadi capres di Pilpres 2024 disampaikan Anies lewat sebuah wawancara dengan kantor berita Reuters di Singapura.

Seperti diketahui, Anies sebelumnya kerap menghindari saat ditanya soal wacana pencapresannya.

Namun, dalam wawancara tersebut menjelang masa jabatannya berakhir, ia mulai blak-blakan untuk maju menjadi capres.

"Saya siap maju sebagai presiden seandainya ada partai politik mencalonkan," kata Anies kepada Reuters dalam wawancara di Singapura, seperti dikutip Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Anies menambahkan, tidak tergabung sebagai kader partai politik membuatnya "leluasa berkomunikasi dengan seluruh faksi".

"Survei-survei independen ini dilakukan sebelum saya bahkan berkampanye. Menurut saya, mereka memberi saya kredibilitas lebih," ungkap eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Ditahan Selama 7 Hari

Megapolitan
Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com