Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aktivis Perempuan Berharap Guyonan Baim dan Paula soal KDRT Tidak Jadi Kenyataan

Kompas.com - 03/10/2022, 14:04 WIB
Zintan Prihatini,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis perempuan Veni Siregar buka suara berkait pasangan selebritas Baim Wong dan Paula Verhoeven, yang mengunggah konten prank laporan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) ke kantor Polsek Kebayoran Lama, jakarta Selatan.

Veni menilai sikap pasangan suami istri (pasutri) itu sangat tidak sensitif dan peka pada persoalan KDRT, sebagai salah satu bentuk kekerasan yang tinggi dialami perempuan di Indonesia.

"Mewakili para korban KDRT di Indonesia, saya berharap agar Baim dan Paula dijauhkan dari praktik KDRT, sehingga guyonannya saat ini tidak menjadi kenyataan," papar Veni dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Nge-Prank Polisi dan Tidak Berempati, Baim Wong dan Paula Didesak Minta Maaf ke Korban KDRT

Dia juga meminta agar Baim dan Paula segera meminta maaf kepada korban KDRT, atas konten yang dianggap bisa menyakiti para penyintas.

"Kami ingin memutus rantai KDRT di seluruh rumah tangga di Indonesia. Kami juga berharap Baim dnlan Paula meminta maaf kepada korban KDRT seluruh Indonesia yang hatinya merasa tersakiti atas guyonan itu," imbuhnya.

Menurut Veni, tingkah laku yang dipertontonkan Baim dan Paula melecehkan produk hukum, merendahkan korban KDRT dan penegak hukum.

Padahal sejak 2004, Undang-Undang tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga (UU PKDRT) ditujukan untuk melindungi setiap warga negara yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga.

Baca juga: Nge-prank Polisi dengan Laporan KDRT Palsu, Baim Wong Beralasan Kenal Petugas Polsek Kebayoran Lama

Oleh sebab itu, penegak hukum dirasa perlu mengambil langkah serius untuk

mendidik pasutri itu agar tidak lagi bermain-main dengan hukum maupun aparat.

"Dengan dmikian, kita menjadi terdidik dan mengtahui bahwa bermain-main dengan hukum itu perbuatan yang salah dan tidak perlu terulang lagi di masa mendatang," ucap Veni.

Diberitakan sebelumnya, Baim dan Paula membuat konten prank dengan berpura-pura membuat laporan kasus KDRT.

Dalam video yang sempat tayang di kanal YouTube Baim Paula, sang istri berpura-pura hendak melaporkan Baim karena telah menganiayanya.

Polisi yang menerima laporan pura-pura Paula sempat tidak percaya atas apa yang disampaikan istri Baim itu. Tak lama kemudian Baim mendatangi ruang pelaporan.

Polisi baru menyadari bahwa mereka di-prank oleh pasutri tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi 'May Day'

Jalanan Mulai Ditutup, Ini Rekayasa Lalu Lintas di Jakarta Saat Ada Aksi "May Day"

Megapolitan
Massa Aksi 'May Day' Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Massa Aksi "May Day" Mulai Berkumpul di Depan Patung Kuda

Megapolitan
Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com