Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas Perempuan: Konten "Prank" Baim Wong-Paula Bisa Berimbas Korban KDRT Sesungguhnya Jadi Bungkam

Kompas.com - 03/10/2022, 15:42 WIB
Larissa Huda

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) Siti Aminah Tardi menyesalkan konten laporan palsu kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan artis Baim Wong dan istrinya, Paula Verhoeven.

Siti mengingatkan konten lelucon itu akan memberikan dampak negatif bagi masyarakat, khususnya terhadap korban KDRT sesungguhnya yang sampai saat ini tidak berdaya untuk memperjuangkan keadilan atas dirinya.

Menurut Siti, konten guyonan yang salah alamat itu dapat menimbulkan kekhawatiran dan ketidakberdayaan pada korban yang sedang mempertimbangkan untuk melaporkan KDRT yang dialaminya.

Baca juga: Anggap Konten Prank Baim Wong dan Paula Tak Ada Empati, Komnas Perempuan: Ada Ribuan Kasus KDRT yang Kami Terima

"Mengapa? Karena menjadi korban KDRT itu selain menyakitkan juga menimbulkan ketidakberdayaan perempuan termasuk dalam mengambil keputusan untuk melapor ke APH (aparat penegak hukum)," ujar Siti kepada Kompas.com, Senin (3/10/2022).

Pasalnya, kata Siti, biasanya korban itu posisinya yang subordinat, memiliki ketergantungan emosi dan finansial. Selain itu, korban biasanya juga memiliki kekhawatiran disalahkan karena dianggap membuka aib atau mempermalukan keluarga, memikirkan anak-anaknya.

"Maka seringkali korban tidak segera membuat laporan ke kepolisian. Maka, ketika korban melapor itu adalah langkah berani yang harus didukung," tutur Siti.

Menjadikan laporan KDRT sebagai konten prank, kata Siti, bisa membuat korban khawatir kekerasan dalam rumah tangga yang diadukan atau dilaporkannya akan dinilai main-main juga.

Di sisi lain, Siti berpandangan konten prank tersebut juga sama saja mempermainkan tugas dan fungsi kepolisian sebagai aparat penegak hukum yang bisa ditiru oleh pembuat konten lainnya untuk tindak pidana lainnya.

Baca juga: Baim Wong Mengaku Sudah Diingatkan Paula Sebelum Buat Konten Prank Laporan KDRT

"Padahal kepolisian seharusnya bisa mengalokasikan waktu dan energi untuk menerima kasus lain atau mengerjakan hal lainnya," ujar Siti.

Siti berharap kepolisian bisa mengambil langkah, baik itu dengan penerapan hukum pidana maupun memberikan imbauan kepada pembuat konten untuk sama-sama menghormati petugas kepolisian.

"Selain itu, meminta kepolisian bisa mendidik publik untuk mencegah dan menanggulangi KDRT," ujar Siti.

Untuk diketahui, sebelumnya Baim dan Paula melakukan prank terhadap polisi dengan berpura-pura melaporkan kasus KDRT ke Kepolisian Sektor (Polsek) Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Video prank polisi di Polsek Kebayoran Lama itu langsung dihapus pada Minggu pagi usai ramai dihujat warganet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com