Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penembakan di Tambora oleh Pria Berjaket Ojol

Kompas.com - 03/10/2022, 19:21 WIB
Mita Amalia Hapsari,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penembakan kembali terjadi di wilayah Jakarta Barat. Kali ini aksi penembakan menimpa seorang petugas perlindungan masyarakat (Linmas) di Tambora, oleh pria berjaket ojek online.

Peristiwa penembakan terjadi di Jalan Tanah Sereal I, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu (1/10/2022) pagi, sekitar pukul 05.30 WIB.

Kepala Kepolisian Sektor Tambora Kompol Rosana Labobar mengatakan, peristiwa itu terjadi ketika seorang petugas perlindungan masyarakat (Linmas) berpatroli di lingkungan setempat.

Saat berpatroli, ia melihat dua orang tidak dikenal tengah mencoba masuk ke sebuah toko makanan.

"Ada dua orang tidak dikenal ke rumah salah satu warga yang di mana rumah itu adalah tempat menjual makanan. Lalu salah satu hansip (linmas) melintas dan menanyakan 'apa yang kamu lakukan di sini?'" jelas Rosana saat ditemui di Mapolsek Tambora, Jakarta Barat, Senin (3/10/2022).

Baca juga: Linmas di Tambora Ditembak Orang Beratribut Ojol, Polisi: Pelaku Bawa Air Softgun

Usai ditanya demikian, orang tidak dikenal kemudian beralasan hendak mengambil limbah makanan.

"Dia bilang mau mengambil limbah makanan. Kemudian mungkin hansip bertanya terus, karena ini kan masih pagi. Lalu orang itu menghampiri temannya (di motor)," jelas Rosana.

Alih-alih pergi dari lokasi usai ditegur linmas, pelaku justru kembali menghampiri linmas sembari menembak ke arah korban memggunakan senjata air soft gun.

"Setelahnya, dia panggil lagi si hansip, namun justru melakukan penembakan dengan air soft gun," jelas Rosana.

Tembakan dilepaskan ke sekujur tubuh korban. Berdasarkan pemeriksaan di lokasi usai kejadian, juga ditemukan empat butir gotri.

"Ditemukan empat butir (gotri) dan empat empat-empatnya itu kena ke dada, tangan, paha, dan kelingking korban," ungkap Rosana.

Baca juga: Buntut Penembakan di Taman Sari, Ketua RW Minta Warga Tak Lagi Jadi Pak Ogah

Setelah melakukan aksinya, pelaku dan temannya pun melarikan diri menggunakan sepeda motor.

Sementara itu, korban, petugas linmas tersebut dalam keadaan baik-baik saja namun mengalami sedikit memar berbentuk bintik-bintik akibat tembakan soft gun.

Atas peristiwa tersebut, polisi masih melakukan penyelidikan hingga saat ini. Rosana mengatakan, plat nomor kendaraan yang digunakan pelaku saat beraksi ternyata bodong atau palsu.

"Sampai sekarang kami masih melakukan penyelidikan, kami terus melakukan pengejaran untuk dua orang tersebut. Kesulitannya lantaran plat motor yang dikenakan bodong," pungkas Rosana.

Baca juga: 2 Warga Taman Sari Jadi Korban Penembakan, Alami Luka di Perut dan Kaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com