Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Capreskan Anies, Pengamat: Masyarakat Kita Cepat Lupa

Kompas.com - 04/10/2022, 10:21 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Adi Prayitno menilai masyarakat cepat melupakan bahwa dulunya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Partai Nasdem bersebrangan dalam Pilkada DKI 2017.

Hal itu terlihat dari antusiasnya para pendukung Anies ketika Gubernur DKI itu diumumkan sebagai bakal calon presiden (capres) oleh Nasdem pada Senin (3/10/2022).

"2017 itu belam genap lima tahun persis. Tapi orang sudah melupakan yang terjadi," kata Adi kepada Kompas.com, Rabu (4/10/2022).

Baca juga: Kala Anies Langsung Sambut Tawaran Paloh untuk Jadi Capres 2024 ....

"Mereka (pendukung Anies) mengapresiasi. Gampang memaafkan. Karena itu dianggap bentuk keterbukaan dalam politik. Saya tidak melihat resistensi ketika Nasdem umumkan Anies jadi capres. Semua mengapresiasi. Dulu mengkritik, sekarang berangkulan," ucap Adi.

Padahal pada 2017, konflik antara pendukung Anies dengan partai-partai yang mendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sangat tinggi tensinya.

Menurut Adi, hal itu sama halnya dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang akhirnya berkoalisi dengan Presiden Joko Widodo usai Pilpres 2019.

Keduanya kini kerap terlihat mesra berjalan bersama saat berkunjung ke daerah-daerah. Seolah-olah di antara mereka tidak ada rivalitas sebelumnya.

Menurut Adi, fenomena itu menunjukkan politik di Indonesia yang pragmatis dan dilandasi kepentingan sesaat, khususnya saat menjelang Pilpres dan Pilkada.

"2019 juga orang lupa total ketika melihat kemesraan antara Prabowo dan Jokowi. Seakan keduanya tak pernah bersaing. Itu semua sebatas politik sesaat. Selebihnya saling berteman dan mendukung," ujar Adi.

Baca juga: Anies Jadi Capres Nasdem, Ariza Patria: Kalau Saya Tentu Dukung Pak Prabowo...

Seperti diketahui, Partai Nasdem mengumumkan Anies sebagai bakal capres yang rencananya akan diusung di Pilpres 2024. Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Umum Nasdem Surya Paloh di Nasdem Tower, Gondangdia, Jakarta Pusat, Senin.

"Pilihan capres Nasdem adalah yang terbaik daripada yang terbaik. Inilah akhir Nasdem memberikan seorang sosok Anies Baswedan," ujar Paloh.

Anies yang hadir langsung di Nasdem Tower pun mengucapkan terima kasih lantaran telah diusung sebagai capres. Ia lantas menyinggung sejarah Pilkada 2017 saat dia dan Nasdem masih bersebrangan.

"Kalau kita lihat sejarahnya, ada masa kita bersandingan, ada masa kita (Anies dengan Nasdem) tidak bersama," tutur dia.

Ia kemudian meminta agar masa-masa tersebut biar lah berlalu. Sebab, kata Anies, momen Nasdem mengusung dirinya bertujuan untuk masa depan Tanah Air.

"Lewatkan itu semua, ini adalah untuk republik, ini untuk masa depan," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com