Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Bahas Pilpres, Anies Temui Rizieq di Petamburan karena Urusan Keluarga

Kompas.com - 08/10/2022, 18:20 WIB
Ivany Atina Arbi

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi mantan pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab pada Jumat (7/10/2022) di Petamburan, Jakarta Pusat.

Dikonfirmasi satu hari setelahnya, Anies mengaku datang ke kediaman Rizieq untuk menghadiri acara pernikahan dari anak Rizieq.

"Saya ke pernikahan anaknya," ujar Anies, Sabtu (8/10/2022).

Ia mengaku tidak ada pembahasan lain di luar memberikan ucapan selamat atas pernikahan tersebut.

Orang nomor 1 di DKI itu sendiri telah dipinang oleh Partai Nasdem untuk maju sebagai calon presiden dari partai besutan politisi Surya Paloh tersebut.

Baca juga: Perjalanan Panjang Heru Budi Menuju Kursi Pj Gubernur DKI, Sempat Digadang Jadi Wakil Ahok hingga Ditarik ke Istana

Saat ditanya apakah Anies membahas soal pencalonan dirinya sebagai presiden pada Pemilu 2024 mendatang, Anies enggan buka suara.

Video rekaman yang memperlihatkan momen pertemuan Anies dengan Rizieq beredar di Twitter. Video tersebut diunggah oleh pemilik akun @khoiriak.

Dalam video tersebut Anies tampak berdiri di podium. Ia pun mendoakan putri Rizieq yang baru saja melangsungkan pernikahan.

Baca juga: Momen Kunjungan Anies ke Sejumlah Gereja Sebelum Lengser dari DKI 1 dan Saat Dicalonkan Jadi Presiden...

Bertemu Rizieq jelang Pilgub DKI

Anies dulu juga menemui Rizieq di markas FPI di Petamburan saat masih menjadi calon gubernur DKI Jakarta.

Anies menilai, tidak ada yang salah dengan tindakannya tersebut. Ia mengaku juga sering mendatangi undangan dari organisasi keagamaan lain.

"Ada undangan dari masyarakat katolik, saya datang. Dari masyarakat kristen, saya datang. Saya datang pada semuanya, tidak ada sesuatu yang aneh," kata Anies usai berkampanye di permukiman warga RT 005/RW 06, Pegadungan, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (2/1/2016).

Pertemuan itu berlangsung pada Minggu (1/1/2017), atau satu bukan setelah Aksi 212 pada 2 Desember 2016.

Dalam Aksi 212 itu, FPI bersama ribuan umat Islam menuntut agar Gubernur DKI Jakarta non aktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, untuk dipenjara karena dugaan penistaan agama.

Ahok sendiri merupakan saingan politik dari Anies Baswedan kala itu.

Petahana tersebut sempat meraih perolehan suara tertinggi hingga akhirnya kalah di Pilkada DKI dan berujung dipenjara karena pasal penistaan agama.

(Penulis : Muhammad Isa Bustomi, Alsadad Rudi/ Editor : Nursita Sari, Fidel Ali)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com