Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Antre Foto di Halte Bundaran HI Berlatar Patung Selamat Datang, Warga: Buat Posting di Medsos

Kompas.com - 09/10/2022, 11:27 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat berbondong-bondong ke Halte Bundaran Hotel Indonesia (HI), Jakarta Pusat, untuk mengabadikan momen foto dengan berlatar belakang Monumen Selamat Datang.

Warga bernama Agus mengatakan, desain Halte Bundaran yang menarik dapat memikat para pengunjung untuk melakukan swafoto di halte yang belum resmi beroperasi itu.

"Menurut saya ini bagus sih jadi bisa ada spot foto baru," kata Agus saat ditemui di lokasi, Minggu (9/10/2022).

Baca juga: Belum Resmi Beroperasi, Warga Antre Foto-foto di Halte Bundaran HI Berlatar Patung Selamat Datang

Saat ditanya mengenai polemik Halte Bundaran HI yang dinilai menghalangi pandangan ke arah Monumen Selamat Datang, Agus berujar hal tersebut tergantung dari pendapat masing-masing orang lain.

"Menurut saya sebetulnya kalau dari jalur pedestrian itu enggak ngehalangin pemandangan, paling terhalang kalau dari poros jalan saja," ungkap dia.

Agus memaklumi atas polemik yang terjadi atas direvitalisasinya Halte Bundaran HI.

"Memang semua pasti ada yang baru dan ada yang hilang, tapi kalau lebih baik kenapa enggak," imbuh dia.

Baca juga: Saat Anies Tinjau Halte Bundaran HI Tengah Malam, Batalkan Peresmian yang Disiapkan sejak Sore...

Diwawancarai terpisah, warga bernama Dini mengungkapkan, baru pertama kali melihat Halte Bundaran HI setelah melewati masa revitalisasi.

Menurut dia, bangunan baru halte tersebut dapat menarik masyarakat untuk berswafoto di lantai dua halte tersebut.

"Tadi pas lagi car free day (CFD) saya lihat banyak orang pada foto-foto di halte, akhirnya saya tertarik juga (untuk swafoto)," kata Dini.

Dini mengungkapkan, melakukan foto di halte yang masih dalam tahap uji coba itu untuk diunggah ke media sosial pribadinya.

Baca juga: Benarkah Halte Tranjakarta Bundaran HI Halangi Pandangan ke Patung Selamat Datang?

"Buat posting di medsos," ucap Dini sambil tertawa.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, banyak warga yang masih berpakaian olahraga naik ke lantai dua halte untuk mengambil foto dengan latar belakang Monumen Selamat Datang.

Antusiasnya warga yang ingin foto dari Halte Bundaran HI menimbulkan antrean yang tak terhindarkan.

Untuk menjaga ketertiban warga, terlihat petugas halte berjaga di titik warga untuk berswafoto.

Baca juga: Pembangunan Halte Bundaran HI Berlanjut, Sejarawan: Saya Mendesak Disetop

Secara bergantian warga mengabadikan momen di halte yang hingga kini belum resmi beroperasi tersebut.

Mulai dari keluarga, anak-anak remaja, hingga orang dewasa begitu antusias mengambil foto ketika kegiatan car free day itu pagi ini.

Sebagai informasi, PT Transjakarta melalui agenda resminya hendak meresmikan Halte Bundaran HI pada Jumat (7/10/2022).

Baca juga: Wagub Riza DKI Bakal Panggil Transjakarta soal Dugaan Pelanggaran Cagar Budaya di Halte Bundaran HI

Namun hal tersebut batal. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengaku kedatangannya pada hari itu hanya untuk peninjauan.

Sebelumnya, pembangunan atau revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI-Halte Tosari di Jakarta Pusat menuai polemik.

Sejarawan JJ Rizal meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menghentikan pembangunan itu.

JJ Rizal menyampaikan permintaannya atas pemberhentian revitalisasi itu melalui akun Twitternya, @JJRizal.

Baca juga: Pembangunan Halte Bundaran HI yang Halangi Visual Patung Selamat Datang Jalan Terus meski Tuai Kritik

"Pak Gubernur mohon stop pembangunan halte tosari-bundaran hi yg merusak pandangan ke patung selamat datang en henk ngantung fontein warisan presiden sukarno dgn gubernur henk ngantung sbg poros penanda perubahan ibukota kolonial ke ibukota nasional," kicau JJ Rizal, Kamis (29/9/2022).

Dalam twit itu, JJ Rizal juga menyebutkan PT Transjakarta harusnya berefleksi mengadopsi etos kerja Presiden pertama RI Soekarno.

Baca juga: DPRD Panggil Dua Pihak Ini Terkait Revitalisasi Halte Transjakarta Bundaran HI

"Sekali lg mohon pak gubernur @aniesbaswedan stop pembangunan halte @PT_Transjakarta yg arogan di kawasan cagar budaya penanda sejarah perubahan kota kolonial jadi kota nasional warisan Sukarno, jgn biarkan halte2 itu jd noda di buku sejarah masa pemerintahan bpk yg kaya prestasi," lanjut JJ Rizal.

JJ Rizal berharap, PT Transjakarta menemukan desain halte yang tepat, alih-alih menutup pandangan Patung Selamat Datang.

Saat dikonfirmasi, Rizal meminta respons dari pihak Transjakarta.

Baca juga: Kritik Anies soal Halte Bundaran HI, Ketua DPRD DKI: Pesan Bung Karno Jangan Lupa Sejarah

"Gue tunggu jawaban direkturnya Transjakarta soal ini. Jangan pengecut," ujar Rizal, saat dihubungi, Jumat (30/9/2022).

Menurut dia, PT Transjakarta harus mengubah desain Halte Bundaran HI karena bisa mengusik kawasan Tugu Selamat Datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com