Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Pelajar SMA Pelaku Tawuran di Bekasi Menangis Sambil Bersimpuh di Hadapan Orangtua

Kompas.com - 10/10/2022, 20:46 WIB
Joy Andre,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Enam pelajar sekolah menengah stas (SMA) menangis sambil bersimpuh di hadapan orangtuanya masing-masing.

Mereka sebelumnya ditangkap polisi pada 7 Oktober 2022 gara-gara terlibat tawuran. Bahkan, aksi tawuran tersebut terekam dan diunggah di media sosial.

Untuk itu, polisi menginstruksikan enam pelajar tersebut untuk bersimpuh dan meminta maaf kepada orangtua mereka masing-masing.

Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Hengki menjelaskan alasan mengapa polisi menginstruksikan pelajar tersebut untuk meminta maaf sambil bersimpuh.

kata Hengki, para pelaku tawuran merupakan kumpulan remaja yang ingin mencari jati diri.

Baca juga: Lama Buron, Pelaku Pembacokan Saat Tawuran di Tangerang Tertangkap

"Sudah diketahui bersama, bahwa dari video yang ada, ini anak-anak remaja yang ingin eksis dan mencari jati diri," ujar Hengki di lantai 3 Mapolres Bekasi Kota, Senin (10/10/2022).

Suasana haru langsung terasa ketika enam remaja itu diperintahkan meminta maaf. Mereka langsung menangis dan menyesali kenakalan yang sudah mereka lakukan.

Adapun Kapolres Metro Bekasi Kota turut menjadikan enam remaja itu sebagai duta anti-tawuran Kota Bekasi.

Hengki beralasan, pengalaman para remaja sebagai pelaku aksi tawuran menjadi dasar mengapa polisi haru menjadikan mereka sebagai duta anti-tawuran.

Hengki berharap dengan adanya duta anti-tawuran, seluruh aksi tawuran pelajar dapat dicegah.

Baca juga: Bawa Senjata Tajam, 3 Pelajar di Cipondoh Tangerang Diamankan Polisi Saat Tawuran

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Info Seputar Bekasi (@onlinebekasi)

Baca juga: 10 Remaja Ditangkap Saat Hendak Tawuran di Kebayoran Baru, Satu Celurit dan 2 Stik Golf Disita

"Kami akan jadikan duta anti-tawuran, tujuannya adalah sebagai tindaklanjut bersama dengan Pemkot Bekasi, untuk mendeklarasikan Kota Bekasi sebagai kota anti-tawuran," ujar Hengki.

"Terutama tawuran pelajar. Nanti akan saya bicarakan dengan Pak Plt Wali Kota, supaya tawuran pelajar ini bisa betul-betul diminimalisir di Kota Bekasi," tambah dia.

Sebelumnya, aksi tawuran para pelajar yang ditangkap itu beredar di media sosial Instagram.

Polisi mengeklaim bahwa tawuran yang dilakukan remaja itu sudah terjadi sejak Juli 2022 dan diunggah kembali ke medsos.

Kendati dalam video terlihat ada beberapa remaja yang membawa sajam, namun polisi menyebut bahwa tidak ada korban dalam video yang beredar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Rayakan 'May Day Fiesta', Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Rayakan "May Day Fiesta", Massa Buruh Mulai Padati Stadion Madya GBK

Megapolitan
Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Fahira Idris: Gerakan Buruh Terdepan dalam Perjuangkan Isu Lintas Sektoral

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com