Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Separator Jalan Margonda Dibongkar, Jalur Sepeda Motor dan Angkot Tak Lagi Dibatasi

Kompas.com - 11/10/2022, 15:16 WIB
M Chaerul Halim,
Ihsanuddin

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Pelang petunjuk jalur lambat dan lancar di Jalan Raya Margonda, Depok, telah dicopot seiring pembongkaran separator di jalan tersebut.

Jalur lambat itu sebelumnya diperuntukkan sebagai lajur angkutan kota (angkot) dan sepeda motor, sedangkan jalur lancar untuk mobil pribadi.

Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi, pelang yang dicopot itu sebelumnya terpasang di tengah separator di Jalan Raya Margonda atau tepatnya di depan Gang Salak.

Akibatnya, sepeda motor maupun angkot leluasa melintasi jalur mana pun, karena belum ada peraturan terbaru usai pelang petunjuk jalur itu dicopot.

Baca juga: Separator Jalan Margonda Mulai Dibongkar, Pengendara: Semoga Tak Macet Lagi...

Meski demikian, pembongkaran separator yang memisahkan jalur sepeda motor dan mobil ini belum dilakukan secara menyeluruh di jalan Margonda Raya.

Pembongkaran itu baru sebagian yang dikerjakan, mulai dari Gang Salak hingga Jalan H. Yahya Nuih.

Pengaspalan ulang pada bekas separator juga baru menyentuh sebagian, mulai dari depan Gang Salak hingga Jalan Madrasah.

Sedangkan dari Jalan Madrasah hingga H. Yahya Nuih, belum dilakukan pengaspalan.

Pelang petunjuk jalur lambat dan cepat juga terlihat masih terpasang di tengah separator yang belum dibongkar, tepanya setelah lampu merah Jalan Ir. H. Juanda dan lampu merah Ramanda.

Pelang petunjuk jalur lambat dan lancar yang masih terpasang di Jalan Raya Margonda atau tepatnya setelah lampu merah Jalan Ir. H. Juanda, Depok.M Chaerul Halim Pelang petunjuk jalur lambat dan lancar yang masih terpasang di Jalan Raya Margonda atau tepatnya setelah lampu merah Jalan Ir. H. Juanda, Depok.

Kompas.com masih mencoba mengonfirmasi ke Kasatlantas Polres Metro Depok, AKBP Jhoni Eka Putra terkait aturan terbaru pasca dibongkarnya separator yang memisahkan jalur lancar dan jalur lambat. 

Pembongkaran separator di sepanjang Jalan Margonda Raya ini disambut baik oleh pengguna jalan.

Salah satu pengendara motor bernama Ipeng Maulana berharap pembongkaran separator dapat meminimalisir kemacetan yang sebelumnya sering terjadi, terutama pada jam pulang kerja.

"Saya kira cukup bagus untuk lalu lintas jalan Margonda. Soalnya kan sebelumnya macet karena berkurang space buat jalannya," kata Ipeng, Selasa (11/10/2022).

Baca juga: Bappeda Ungkap Alasan Penataan Ulang Trotoar Jalan Margonda Raya

Selain itu, Ipeng mengatakan, keberadaan separator juga kerap memicu kecelakaan yang membuat mobil tersangkut.

"(Bahkan) sebelumnya banyak mobil yang nyangkut di separator, udah gitu motor banyak yang ditilang gara-gara lewat jalur cepat," kata dia.

Adapun pembongkaran separator ini dilakukan Pemkot Depok dalam rangka memperlebar trotoar di kawasan Margonda Raya. 

"Memang untuk penanganan separator Margonda menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari penataan Margonda, khususnya penataan pedestrian," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok, Eko Herwiyanto, Senin (5/9/2022).

Eko menuturkan, separator Jalan Margonda bakal dibongkar semuanya.

"Kalau separator sepanjang jalan itu memang konsepnya dibongkar semuanya, makanya kalau ada pelebaran trotoar mau enggak mau akan berpengaruh kepada lajur lambat," sambung dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Diperiksa Polisi, Ketum PITI Serahkan Video Dugaan Penistaan Agama oleh Pendeta Gilbert

Megapolitan
Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Minta Diskusi Baik-baik, Ketua RW di Kalideres Harap SK Pemecatannya Dibatalkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com