Saat hendak melintas di Jalan Kihajar Dewantoro, R melihat ada sekelompok remaja yang sedang berdiri di sebuah gang.
Ternyata mereka sedang menunggu lawan yang datang dari arah yang berlawanan.
"Banyak yang keluar dari situ bawa celurit. Ternyata ada yang dari arah lawan tiba-tiba datang," kata R.
Baca juga: Pemkot Jaksel Akan Gelar Festival Tawuran di Manggarai, Batu Diganti Tomat dan Roti
Alhasil, R pun saat itu terjebak di tengah dua kelompok remaja yang hendak adu kekuatan.
"Saya sudah minggir tapi malah dibacok," ungkap R.
R merasa bacokan tersebut seperti sebuah hantaman ke punggungnya. Seketika R kaget, dan panik apa yang harus ia lakukan saat itu.
R pun memandang ke sekeliling, ternyata tidak ada warga lainnya yang sedang berada di sekitar lokasi.
Tanpa pikir panjang, R pun langsung tancap gas menyelamatkan diri sebelum insiden itu berlanjut.
"Sampai pasar Ciputat, saya nanya pedagang sana, bilangnya saya kena bacok sudah berdarah jaket," kata R.
"Saya sudah takut, gemeteran, dianter sama pedagang pasar ke Rumah Sakit Hermina, ditangani terus difoto-foto sama petugas dan suster situ," lanjut dia.
Baca juga: Polisi Catat Ada 37 Titik Rawan Kejahatan Jalanan di Kota Bekasi, Ini Daftarnya
Karena sudah panik, R tidak kepikiran untuk melaporkan kejadian itu ke polisi.
Ia hanya berfokus pada pengobatan lalu berharap bisa segera kembali ke rumah untuk bertemu keluarga.
"Tahunya viral, polisi katanya lihat ada kejadian ini. Saya enggak lapor karena panik, pikir saya takutnya ada tawuran lagi pas saya lewat pulang," jelas R.
Setelah mendapatkan pengobatan sebanyak 8 jahitan pada luka sabetan celurit, R dijemput anaknya untuk pulang ke rumah pada Sabtu pagi.
Sesampainya di rumah, R kemudian didatangi polisi untuk dimintai keterangan.