Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu Pj Gubernur DKI, Kapolda Metro Belum Bahas Lokasi Khusus Demo di Sisi Monas

Kompas.com - 20/10/2022, 17:40 WIB
Tria Sutrisna,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya belum membahas wacana penyediaan taman khusus berdemontrasi di kawasan Pintu Barat Daya Monas dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Hal itu disinggung Fadil usai bertemu dengan Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Kamis (20/10/2022).

"Nanti kami akan bicarakan lebih lanjut ya. Supaya lebih bagus Jakarta ke depan, lebih tertib, lebih lancar, lebih adem," ujar Fadil kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Baca juga: Kala Kapolda Metro Jaya Sapa Heru Budi sebagai Pak Gubernur...

Fadil tidak menjelaskan lebih lanjut soal wacana pembangunan taman tersebut maupun rencana pembahasannya bersama Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Dia hanya berharap usul tersebut bisa segera dibahas dan direalisasikan bersama-sama, agar aksi demonstrasi yang digelar masyarakat tidak mengganggu aktivitas lalu lintas.

"Sehingga semua bisa bebas berpendapat, tapi kita tetap harus menghormati orang lain," kata Fadil.

Baca juga: Kapolda Metro Tunggu Pj Gubernur Terpilih untuk Kembali Bahas Usulan Lokasi Khusus Demo di Sisi Monas

Sebelumnya, Fadil mengusulkan agar lokasi unjuk rasa yang kerap dipusatkan di kawasan Patung Arjuna Wijaya atau Patung Kuda, Jakarta Pusat, dipindahkan ke sisi barat daya Monumen Nasional.

Usul ini disampaikan Fadil saat bertemu perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), serikat pekerja, tokoh agama, dan mahasiswa, di Polda Metro Jaya, Kamis (22/9/2022).

Menurut Fadil, kawasan barat daya Monas cukup memadai sebagai tempat bagi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi. Ia mengatakan, daya tampung massa di area tersebut cukup besar.

Baca juga: Soal Pemindahan Lokasi Demo ke Monas, Wagub DKI Sebut Baru Usulan dari Kapolda

"Saya lihat Monas barat daya cukup luas. Ini bisa masuk 5.000 sampai 6.000 orang," ujar Fadil.

Fadil berpandangan, demonstrasi yang selama ini digelar di kawasan Patung Kuda justru mengganggu aktivitas masyarakat.

Pasalnya, polisi harus menutup Jalan Medan Merdeka Barat setiap ada unjuk rasa. Akibatnya, masyarakat lain tidak bisa melintas di jalan tersebut.

Atas dasar itu, kata Fadil, Polda Metro Jaya siap memfasilitasi sarana dan prasarana untuk lokasi khusus unjuk rasa di sisi barat daya Monas, agar tidak mengganggu aktivitas masyarakat.

Kendati demikian, Fadil memilih menunggu Gubernur DKI Jakarta ditunjuk untuk membahas lebih lanjut usulan tersebut.

Hal tersebut karena masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan segera berakhir pada 13 Oktober 2022.

"Sebelumnya saya sudah pernah ngomong sama Pak Gubernur. Nah mungkin sekarang pak Anies kan tinggal satu bulan lagi, mungkin dengan Plt Gubernur selanjutnya kami akan diskusikan lebih intens," ungkap Fadil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com