Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Warga di Bantaran Ciliwung Mulai Bosan Kebanjiran dan Bersedia Direlokasi...

Kompas.com - 21/10/2022, 08:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir kembali menjadi momok bagi warga Jakarta seiring datangnya musim penghujan. Sebagian warga mulai resah dan bosan lantaran setiap tahun harus berjibaku dengan banjir Jakarta yang tak kunjung usai.

Sejumlah warga yang tinggal di bantaran Kali Ciliwung yang menjadi langganan banjir kini pun mulai menunjukkan kesediaannya untuk direlokasi.

Ketua RW 06, Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Arif Syarifudin, mengakui bahwa ada warga di dua rukun tetangga (RT) di wilayahnya yang mau direlokasi.

Baca juga: Lanjutkan Normalisasi Era Jokowi-Ahok, Heru Bakal Berhadapan dengan Sederet Masalah Ini...

Untuk diketahui, kediaman warga RW 06 kerap dilanda banjir karena terletak di bawah Tanggul Baswedan dan di bantaran Kali Pulo. Arif menyebut, kedua RT itu adalah RT03 dan RT11. Adapun di RW 06 ada total 15 RT.

"Sementara memang (berdasar) pendataan, baru sebagian (warga) yang bersedia (direlokasi)," tuturnya di Jatipadang, Rabu (19/10/2022).

"RT11 ada 20 kartu keluarga (KK) dari 100-an KK. (Lalu), RT03 ada 300-an KK, sudah 90 KK yang sudah siap (direlokasi)," sambung dia. 

Arif berujar, jika tak direlokasi, para warga RW 06 justru bakal seterusnya terancam banjir. Menurut dia, kediaman warga yang paling sering terendam banjir terletak di bantaran kanan Kali Pulo.

"Karena mereka kalau tidak pindah malah membahayakan karena rumahnya itu sekarang terhalang Tanggul Baswedan," sebutnya.

Baca juga: Normalisasi Sungai Ciliwung Dipastikan Berlanjut, Pakar: Heru Punya Pengalaman Saat Benahi Taman Waduk Pluit

Sebelumnya, Warga RW 03 Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Suparlan (65), juga menyatakan kerelaannya untuk direlokasi demi kelanjutan normalisasi Kali Ciliwung. Ia rela digusur asalkan mendapat ganti rugi bangunan tempat tinggalnya.

Suparlan mengatakan normalisasi perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah banjir yang sudah puluhan tahun terjadi.

"Kami warga digusur pun enggak keberatan, karena ini kan memang tanah pemerintah. Ya ganti rugi bangunan saja. Sudah bosan kebanjiran," kata Suparlan dilansir Tribunjakarta.com, Rabu (12/10/2022).

Menurutnya normalisasi Kali Ciliwung yang merupakan proyek kerja sama antara pemerintah pusat dengan Pemprov DKI Jakarta merupakan solusi utama mengatasi banjir. Warga RW 03 pun sudah berulang kali mengajukan usulan.

Namun hingga kini wilayah permukiman mereka yang berada di bantaran Kali Ciliwung tidak kunjung dibebaskan lahannya.

"Pembebasan lahan di Cawang itu yang terakhir di RW 02 dan RW 05, di sini (RW 03) belum. Saya tinggal di sini sudah dari tahun 1981, selalu banjir. Rumah sampai pada rusak kena banjir," ujar Suparlan.

Baca juga: Gebrakan Heru Budi: Ingin Lanjutkan Normalisasi Sungai seperti Era Jokowi-Ahok

 

Akibat pembebasan lahan belum dilakukan, warga RW 03 kini terus terdampak banjir luapan Kali Ciliwung. Paling anyar banjir melanda pada Rabu (12/10/2022) dini hari dengan ketinggian 2,5 meter.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com