JAKARTA, KOMPAS.com - Polda Metro Jaya mengungkap motif serta modus operandi yang dilakukan Christian Rudolf Tobing (36) dalam menghabisi nyawa temannya sendiri, Ade Yunia Rizabani (AYR) alias Icha (36).
Berdasarkan keterangan Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengky Hariyadi, korban sejatinya bukan target utama dari Rudolf.
Target utama pembunuhan tersebut sebenarnya adalah temannya yang lain berinisial H.
Hengky mengatakan, Rudolf dan H sudah menjalin pertemanan dan bisnis sejak lama, hingga pada pada 2015 terjadi konflik antara keduanya berkaitan dengan bisnis yang mereka jalankan.
“Antara keduanya ada hubungan kerjasama bisnis HT, dendam terakumulasi sejak 2015 sampai 2022. Saking dendam kesumatnya, (teman dari H kemudian juga ditargetkan),” beber Hengky.
Baca juga: Tak Lagi Tersenyum, Kini Rudolf Tobing Terdiam dan Menunduk...
Kepada polisi, Rudolf mengaku bahwa dia kemudian juga menargetkan akan membunuh dua orang lainnya, salah satunya adalah AYR.
Rudolf juga berteman dengan kedua orang target ini dan sudah berterus terang bahwa dia tidak suka dengan H. Namun, kedua teman ini tetap menjalin hubungan dengan H, sehingga pelaku marah.
“Mereka tetap berteman, foto bersama. Di perkawinan salah satu teman juga foto bersama,” ungkap Hengky.
Polisi mengungkap bahwa Rudolf sudah berupaya menghubungi target utamanya, yakni H, tetapi gagal.
Dia juga mencoba menghubungi H melalui adik dari H, tetapi tidak berhasil.
Akhirnya, Rudolf melakukan profiling dan bergeser haluan sehingga berencana mengeksekusi target lainnya.
Baca juga: Tersenyum Usai Bunuh Rekannya, Kejiwaan Rudolf Tobing Bakal Diperiksa Hari Ini
Untuk menjerat korban, pelaku sampai meriset apa hobi korban sehingga bisa dibujuk untuk bertemu.
“Korban AYR ini yang dia pretelin suka podcast,” ujar Hengky. Dengan dalih akan mengajak membuat siaran podcast, korban pun setuju untuk bertemu.
Pembunuhan terjadi di salah satu apartemen di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Sebelumnya, polisi mengatakan bahwa pelaku beraksi dengan menampar dan mencekik korban hingga meninggal dia. Menurut polisi, cara membunuh itu sudah dipelajari pelaku dari internet selama tiga hari.
Setelah korban tewas, jasadnya dibungkus menggunakan plastik dan dibuang ke kolong Tol Becakayu, Bekasi.
Jasad tersebut ditemukan pada 17 Oktober 2022, dan pelaku diringkus kurang dari 24 jam setelah penemuan jasad tersebut.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.