Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RSUD Sawah Besar Periksa Obat yang Dikonsumsi Balita hingga Meninggal karena Diduga Gagal Ginjal

Kompas.com - 26/10/2022, 20:11 WIB
Reza Agustian,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar meneliti obat parasetamol sirup yang diduga menyebabkan balita asal Sawah Besar, Jakarta Pusat, meninggal dunia akibat gangguan ginjal akut misterius.

Direktur RSUD Sawah Besar Herni Lestyaningsih belum dapat memastikan sepenuhnya apakah balita bernama Muhammad Khalid (4) meninggal dunia akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius setelah mengonsumsi obat parasetamol yang diberikan oleh Puskesmas Mangga Besar.

Baca juga: Balita di Sawah Besar Diduga Gangguan Ginjal, Koma Setelah Minum Obat, Kemudian Meninggal

"Kami koordinasi dengan puskesmas, Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, terkait obat yang dikonsumsi anak Khalid ini sedang dalam pemeriksaan dan sampai saat ini belum keluar (hasilnya)," ujar Herni saat dikonfirmasi, Rabu (26/10/2022).

Herni mengatakan terdapat infeksi pada ginjal Khalid.

Sebab, saat diperiksa oleh dokter di RSUD Sawah Besar, Khalid sudah susah untuk buang air kecil dan kreatinin tinggi.

"Sebenarnya pasien ini memang ada tanda-tanda ke arah sana (gangguan ginjal akut misterius) karena datang sudah dengan keadaan susah berkemih, fungsi ginjalnya juga tinggi," ungkap dia.

Baca juga: Segera Bawa Anak ke Faskes jika Alami Gejala Gagal Ginjal Akut Ini

Adapun, Khalid menghembuskan nafas terakhirnya pada Selasa (18/10/2022), diduga akibat mengidap gangguan ginjal akut misterius.

Amir Hamzah, ayah dari Khalid menjelaskan, mulanya putra keempatnya itu mengalami demam tinggi yang tak kunjung mereda pada 14 Oktober 2022.

Khawatir putra bungsunya belum lekas membaik, lantas Amir membawa Khalid ke Puskemas Mangga Besar untuk mendapatkan perawatan oleh dokter.

"Di sana diperiksa sama dokter dan suhunya sangat tinggi 39 derajat celsius, lalu dikasih obat mendapatkan resep. Obatnya parasetamol sebanyak dua botol," ujar Amir saat ditemui di kediamannya, Rabu.

Baca juga: 2 Anak di Cilincing Meninggal Usai Idap Gagal Ginjal Akut Misterius

Dokter menganjurkan kepada Amir untuk datang kembali ke puskesmas jika selama tiga hari demam Khalid belum juga turun.

Akhirnya Amir membawa putranya ke puskesmas pada tanggal 16 Oktober 2022. Hasil pemeriksaan lab di sana, tidak ditemukan masalah apapun pada tubuh Khalid.

"Dokter bilang cuma ada kenaikan leukositnya sedikit, lalu dikasih obat lagi antibiotik (saat) pulang," ucap Amir.

Keesokan harinya, tanggal 17 Oktober 2022, sebelum minum obat di pagi hari, Khalid sempat diberikan sarapan bubur.

Baca juga: Pemkot Tangerang Siapkan RS Khusus untuk Tangani Gagal Ginjal Akut

Amir juga memberikan obat parasetamol yang telah diresepkan dokter di puskesmas.

"Enggak lama minum obat itu, anak saya sesak nafas terus berkelanjutan sampai siang hari. Habis itu saya tidak kasih lagi (obat parasetamol) dan sebelum waktu (shalat) Ashar anak saya tidur sepemikiran saya," kata Amir.

Baca juga: Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Tangerang, Dinkes Perketat Pengawasan Penjualan Obat

 

Setelah dirasa cukup tenang karena Khalid tertidur, sore menjelang malam, Amir memutuskan membawa putranya ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawah Besar untuk diperiksa kembali oleh dokter.

Namun nahas, saat diperiksa, dokter menjelaskan kepada Amir bahwa anaknya tersebut sudah dalam keadaan koma.

"Saya bilang 'saya tidak tahu dok, saya pikir anak saya tidur' saya kan nggak tahu apa-apa," ucap dia.

Dengan sigap, dokter di RSUD Sawah Besar langsung memberikan tindakan pertama dengan diberikan infus.

Baca juga: Ada 6 Kasus Gagal Ginjal Akut di Kota Tangerang, 4 Pasien Meninggal Dunia

"Dokter bilang 'anak bapak ini kondisinya sudah paling buruk dan kemungkinan besarnya bisa meninggal'," ucap Amir.

"Ini harus dirujuk ke ruang ICU anak, dan ruang ICU anak (di RSUD Sawah Besar) itu penuh jadi saya harus menunggu mendapatkan kamar ruang ICU anak itu," sambung dia.

Belum sempat ditangani di ICU, Khalid dinyatakan meninggal dunia oleh dokter sekitar pukul 01.30 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com